Konsep Titik Berat
Semua
benda di bumi mempunyai berat. Berat suatu benda dapat dianggap
terkonsentrasi pada satu titik yang di sebut pusat gravitasi atau titik
berat. Pada titik berat ini gaya-gaya yang bekerja menghasilkan momen
resultan sama dengan nol. Karena itulah benda yang di tumpu pada titik
beratnya akan berada dalam keseimbangan statik. Dengan kata lain titik
berat adalah titik tangkap dari semua gaya yang bekerja. Contoh berikut
ini menunjukkan bagaimana menentukan letak resultan gaya yang sejajar.
Hal-hal Istimewa Pada Titik Berat
a. Titik berat benda homogen satu dimensi (garis)
Untuk
benda-benda berbentuk memanjang seperti kawat , massa benda dianggap
diwakili oleh panjangnya (satu dimensi) dan titik beratnya dapat
dinyatakan dengan persamaan berikut:
l2 = panjang garis 2
Bentuk benda homogen berbentuk garis (1 dimensi) dan letak titik beratnya.
b. Titik berat benda-benda homogen berbentuk luasan (dua dimensi)
Jika
tebal diabaikan maka benda dapat dianggap berbentuk luasan (dua
dimensi), dan titik berat gabungan benda homogen berbentuk luasan dapat
ditentukan dengan persamaan berikut:
A1 = Luas Bidang 1
A2 = Luas bidang 2
x1 = absis titik berat benda 1
x2 = absis titik berat benda 2
y1 = ordinat titik berat benda 1
y2 = ordinat titik berat benda 2
Titik
berat benda homogen berbentuk luasan yang bentuknya teratur terletak
pada sumbu simetrinya. Untuk bidang segi empat, titik berat
diperpotongan diagonalnya, dan untuk lingkaran terletak dipusat
lingkaran. Titik berat bidang homegen di perlihatkan pada tabel berikut:
c. Titik berat benda-benda homogen berdimensi tiga
Letak titik berat dari gabungan beberapa benda pejal homogen berdimensi tiga dapat ditentukan dengan persamaan:
V1=Volume Benda 1
V2= Volume Benda 2
x1 = absis titik berat benda 1
x2 = absis titik berat benda 2
y1 = ordinat titik berat benda 1
y2 = ordinat titik berat benda 2
sumber : http://ayobelajarfisikamudah.blogspot.com