smaalhikmahmuncar.com - Jika malam hari tiba, diatas langit nun jauh disana, bintang-bintang bertaburan indah dengan berkedip. Kerlap-kerlip cahayanya seperti lampu disco, dan terkadang warnanya pun berubah-ubah dari putih ke biru atau merah dan seterusnya.
Sebenarnya bintang
memancarkan energinya relatif konstan/stabil setiap saat. Jadi,
perubahan yang terjadi tidak berasal dari bintangnya. Ada hal-hal lain
yang menyebabkan bintang tampak berkedip. Apa ya itu?
Penyebab utama
karena bumi memiliki atmosfer. Banyaknya lapisan udara dengan temperatur
yang berbeda-beda di atmosfer, menyebabkan lapisan-lapisan udara
tersebut bergerak-gerak, sehingga menimbulkan turbulensi.
Turbulensi
bentuknya sama seperti ombak atau gelombang di laut dan kolam renang.
Jadi, untuk mendapatkan gambaran seperti apa yang terjadi di atmosfer,
bayangkan sebuah kolam renang yang permukaannya tidak tenang.
Sebuah koin yang
terletak diam di dasar kolam renang akan tampak bergerak-gerak, jika
kita lihat dari atas permukaan air. Gerak semu ini terjadi, karena
adanya refraksi/pembiasan.
Menurut ilmu
fisika, ketika berkas cahaya melewati dua medium yang indeks biasnya
berbeda, cahaya tersebut akan dibiaskan/dibelokkan. Untuk kasus koin di
kolam renang, cahaya yang dipantulkan koin melewati dua medium yang
indeks biasnya berbeda, yaitu air dan udara, sebelum jatuh di mata.
Dan karena permukaan air yang tidak tenang, posisi koin yang sebenarnya tetap pun akan tampak berpindah-pindah.
Hal yang sama
terjadi pada cahaya bintang yang melewati atmosfer bumi. Ketika memasuki
atmosfer bumi, cahaya bintang akan dibelokkan oleh lapisan udara yang
bergerak-gerak.
Akibatnya posisi
bintang akan berpindah-pindah. Tetapi, karena perubahan posisinya sangat
kecil untuk dideteksi mata, maka kita akan melihatnya sebagai kedipan.
Gambar dari APOD berikut menunjukkan, seperti apa perubahan posisi yang
dimaksud.
Bagaimana dengan planet, mengapa planet tidak tampak berkedip?
Bintang, sebesar
apapun ukurannya dan sedekat apapun jaraknya, akan tampak sebagai sebuah
titik cahaya, jika diamati dari bumi, bahkan dengan teleskop terbaik
yang dimiliki manusia.
Sedangkan planet
yang memiliki ukuran yang jauh lebih kecil daripada bintang, akan tampak
lebih besar dari bumi, karena jaraknya yang jauh lebih dekat. Dengan
teleskop kecil saja, kita akan dapat melihat planet sebagai sebuah
piringan, bukan sebagai sebuah titik cahaya.
Ukuran piringan ini
cukup besar, sehingga turbulensi atmosfer tidak memberikan pengaruh
yang nyata pada berkas cahaya planet. Dilihat dari permukaan bumi,
planet pun akan tampak tidak berkedip.
Kecuali pada
kondisi atmosfer yang turbulensinya sangat kuat, atau saat planetberada
di dekat horison, planet akan tampak berkedip juga. Karena pada
saatplanet berada di dekat horison (sesaat setelah terbit atau sebelum
tenggelam), berkas cahayanya harus melewati atmosfer yang lebih tebal.
Setelah kita tahu
bahwa penyebab bintang tampak berkedip adalah atmosfer bumi, kita bisa
sesuaikan dengan kebutuhan kita dalam melakukan pengamatan. Jika kita
ingin mengamati bintang dengan gangguan atmosfer paling sedikit, kita
bisa tunggu hingga bintang tersebut berada dekat meridian.
Atau jika kita
ingin melihat bintang tidak berkedip sama sekali, kita bisa pergi ke
luar angkasa, atau bulan, atau planet yang tidak memiliki atmosfer
(ingat, bulan tidak memiliki atmosfer).
sumber : http://sorsow.blogspot.com