Wahai Anakku Selamatkan Ahlakmu
Wahai anakku sayang, semoga Alloh memberimu petunjuk dan pertolongan untuk selalu beramal shalih.
Sesungguhnya bagiku engkau ibarat seorang anak yang berada di sisi ayah
yang dicintainya. Aku akan berbahagia bila melihat dirimu berbadan
sehat, berpendirian kuat, suci hati berakhlaq mulia, menjaga adab,
menjauhi perkataan tercela, lemah-lembut dalam bergaul, menyayangi
sesama, menolong fakir, belas kasih terhadap yang lemah, pemaaf, tidak
meninggalkan sholat, dan tidak menunda-nunda waktu untuk beribadah
kepada Pencipta, Pemilik, Pemelihara, Penguasamu.
Wahai anakku sayang, engkau tidak akan mendapat seorangpun yang lebih mengharapkan kebaikan dirimu sesudah orang tuamu kecuali gurumu.
Wahai anakku sayang, akhlaq yang baik adalah hiasan bagi insan, baik bagi dirinya dalam bergaul dengan teman, keluarga dan sanak saudaranya. Karena itu, jadilah engkau seorang yang memiliki Akhlaqul Karimah, tentu setiap orang akan memuliakan dan menyayangimu.
Wahai anakku sayang, bila engkau tidak menghiasi ilmu dengan akhlaq yang mulia, maka ilmu itu akan lebih membahayakanmu dari pada kebodohanmu. Karena orang yang bodoh dimaafkan karena kebodohannya dan tiada maaf bagi seseorang yang alim (pandai) dihadapan manusia bila tidak menghiasi diri dengan akhlaq yang baik.
Wahai anakku sayang, jangan engkau hanya menanti saran dan kritik dari orang diluar dirimu, sesungguhnya mawas diri itu lebih utama dan lebih besar manfaatnya.
Wahai anakku sayang, engkau tidak akan mendapat seorangpun yang lebih mengharapkan kebaikan dirimu sesudah orang tuamu kecuali gurumu.
Wahai anakku sayang, akhlaq yang baik adalah hiasan bagi insan, baik bagi dirinya dalam bergaul dengan teman, keluarga dan sanak saudaranya. Karena itu, jadilah engkau seorang yang memiliki Akhlaqul Karimah, tentu setiap orang akan memuliakan dan menyayangimu.
Wahai anakku sayang, bila engkau tidak menghiasi ilmu dengan akhlaq yang mulia, maka ilmu itu akan lebih membahayakanmu dari pada kebodohanmu. Karena orang yang bodoh dimaafkan karena kebodohannya dan tiada maaf bagi seseorang yang alim (pandai) dihadapan manusia bila tidak menghiasi diri dengan akhlaq yang baik.
Wahai anakku sayang, jangan engkau hanya menanti saran dan kritik dari orang diluar dirimu, sesungguhnya mawas diri itu lebih utama dan lebih besar manfaatnya.