MATERI LAYANAN BIMBINGAN DAN
KONSELING
SMA
AL HIKMAH MUNCAR
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
GURU BK : MAFTUCHIN, S.Ag
NIP :
Daftar isi
CARA BELAJAR DI SMA
MEMAHAMI KEKUATAN DAN KELEMAHAN DIRI
MENGENAL BAKAT DAN MINAT SISWA
KEUTAMAAN BELAJAR DAN BERILMU
MOTIVASI BELAJAR
KERJASAMA (TEAM WORK)
CARA-CARA BELAJAR
KELOMPOK TEMAN SEBAYA SEBAGAI WADAH PENYESUAIAN PRIBADI DAN SOSIAL DEWASA
PEMAHAMAN DIRI & POTENSI DIRI
PERANANAN IQ, EQ, AQ DAN SQ DALAM BELAJAR
AKU SUDAH PUBER ATAU BELUM ?
PERKEMBANGAN SEX DEWASA DAN PENGENDALIAN DIRI
PSIKOLOGI DEWASA
PROBLEM SOLVING I
MOTIVASI BELAJAR
TATA KRAMA DALAM PERGAULAN
NARKOBA
AKU SUDAH PUBER ATAU BELUM ?
KELOMPOK TEMAN SEBAYA SEBAGAI WADAH
PENYESUAIAN PRIBADI DAN SOSIAL DEWASA
PEMAHAMAN DIRI & POTENSI DIRI
SUKSES MENGATASI KEGAGALAN
TUGAS PERKEMBANGAN DEWASA
CARA BELAJAR DI SMA
Ketika
Anda sekarang sudah duduk di SMA didasari oleh motivasi yang datangnya dari
dalam, sadar dan ikhlas, tanpa ada paksaan diluar individu sendiri (termasuk
paksaan dari orang tua dan guru)
A.
Pengertian Belajar
Keberhasilan seseorang banyak
dipengaruhi oleh bagaimana cara belajar yang dilakukannya. Untuk itu kita harus
memahami apa yang dimaksud dengan belajar. Belajar adalah suatu kegiatan yang
ditandai adanya perubahan sikap pada seseorang, dari tidak bisa menjadi bisa
dari tidak mengerti menjadi mengerti, dari tidak trampil menjadi trampil.
Perubahan sikap tersebut mencakup :
§ Perubahan pengetahuan
(kognitif) yaitu dari tidak tahu menjadi tahu, ddari tidak bisa menjadi bisa.
§ Perubahan sikap ( Afektif)
dari perilaku negatif menjadi perilaku positif.
§ Perubahan ketrampilan (
psikomotor ) dari tidak trampil menjadi trampil.
Belajar juga merupakan hasil dari pengalaman dan latihan
yang berkelanjutan. Agar belajar efektif dan mendapatkan hasil yang optimal,
maka perlu kita perhatikan faktor-faktor yang berkaitan dengan belajar.
B.
Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam belajar
Sebagaimana telah diuraikan
terdahulu, untuk memperoleh belajar yang efektif dan hasil yang optimal, ada
beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam belajar, seperti berikut ini :
1.
Ada niat belajar yang tertanam dalam diri.
2.
Banyak membaca bahan-bahan pelajaran baik buku pegangan yang ditentukan
oleh sekolah maupun buku penunjang, sehingga ilmu pengetahuna yang dimiliki
semakin luas.
3.
Memperbanyak latihan-latihan, terutama dalam menyelesaikan tugas-tugas
pekerjaan sekolah.
4.
Waktu belajar harus diatur sedemikian rupa, agar tidak menimbulkan
kejenuhan.
5.
Membuat jadwal belajar latihan latihan serta melaksanakannya dengan penuh
disiplin.
6.
Mengkonsentrasikan diri dalam belajar, karena hal ini sangat erat
hubungannya dengan daya tangkap.
7.
Tempat belajar perlu diatur sedemikian rupa, agar tercipta lingkungan
belajar yang enak dan menyenangkan.
Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal, tempat
berlangsungnya proses KBM atau kegiatan belajar mengajar. Keberhasilan belajar
disekolah sangat tergantung dari cara belajar yang diterapkan siswa.
Berikut ini akan dibahas beberapa cara belajar siswa di
sekolah antara lain :
1.
Dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan siswa, yaitu :
Ø Menyiapkan diri sebelum guru
masuk kelas
Ø Membiasakan diri berdo’a sebelum kegiatan belajar dimulai
Ø Memperhatikan penjelasan guru
dengan penuh konsentrasi
Ø Bertanya jika ada penjelasan
guru yang kurang jelas
Ø Mencatat hal-hal yang penting
Ø Membuat rangkuman
Ø Mau berdiskusi dengan
teman-teman terhadap materi pelajaran yang sedang dipelajari, sehingga
memperoleh pemahaman dan kesamaan pendapat
2.
Belajar mandiri / sendiri
Belajar mandiri merupakan suatu proses belajar yang
dilakukan oleh siswa sendiri, membahas materi pelajaran dan dilakukan pada waktu
jam-jam kosong serta mendapat tugas dari guru, seperti membaca buku pelajaran,
membuat rangkuman, mengerjakan latihan dan lain-lain
3.
Belajar Kelompok
Belajar kelompok merupakan belajar bersama-sama antara
beberapa siswa, membahas suatu materi pelajaran yang diberikan oleh gurunya.
Dalam kegiatan belajar kelompok biasanya diadakan diskusi kelompok yaitu
membahas suatu persoalan bersma-sama dengan menampung dan menerima berbagai
pendapat dari teman-teman yang ikut dalam diskusi kelompok, kemudian dijadikan
suatu kesimpulan / suatu pendapat.
MEMAHAMI KEKUATAN DAN KELEMAHAN DIRI
----------------------------------------------------------------------------------------------------
Jika kita berdiri di depan
cermin yang besar, setinggi tubuh kita dan mencoba mengamati fisik kita,
Subhanalloh kita manusia, merupakan mahkluk yang paling sempurna di diciptakan
Tuhan YME di dunia ini di bandingkan mahkluk lainnya.
Manusia adalah mahkluk yang paling sempurna makhluk ciptaan Tuhan, Pengertian
mulia dalam konteks bahasan ini adalah sempurna, baik sebagai makhluk individu
maupun sebagai makhluk sosial.
Manusia sebagai makhluk individu artinya antara
manusia yang satu dengan manusia yang lainnya berbeda, tidak ada yang sama
walau kembar sekalipun tetap memiliki perbedaan. Manusia sebagai makhluk sosial
artinya ia tidak bisa sendiri tanpa bantuan orang lain.
Manusia mempunyai ciri-ciri khusus yang berada
antara satu dengan lainnya, artinya manusia itu unik, setiap manusia hendaknya
memahami keunikannya, coba kita bayangkan berapa banyaknya jumlah penduduk
dunia, sejak zaman Nabi Adam AS sampai sekarang ini, itu semua tidak ada yang
sama, masing-masing mempunyai keunikan sendiri-sendiri.
Manusia terdiri atas jasmani
dan rohani. Jasmani bersifat fisik, yatu badan yang tampak oleh mata lahir kita
dan rohani bersifat non fisik atau abstrak, tidak kelihatan oleh mata lahir
kita. Setiap orang mempunyai ciri-ciri fisik maupun non fisik. Untuk hal
tersebut kadang-kadang kita menyadarinya, kadang-kadang juga kurang
menyadarinya, sebaiknya kita bukan saja menyadari ciri-ciri dimaksud tetapi
juga memahaminya, karena dengan memahami keduanya berarti kita memahami modal
yang ada pada diri kita.
Untuk dapat melihat ciri-ciri
fisik, kita bisa langsung melihatnya di depan cermin atau mengamati dan
mengukur badan kita, seperti, tinggi dan berat badan, warna kulit dan bentuk
muka, mata, hidung, telinga, bibir, leher, kaki, tangan, dada, pinggang serta
pinggul. Ukuran baju dan ukuran sepatu juga bisa membantu menggambarkan
ciri-ciri fisik.
Ciri-ciri non fisik tidak
dapat dilihat secara langsung oleh mata, tetapi memerlukan pemahaman, baik
pemahaman diri secara langsung oleh kita sendiri, maupun pemahaman melalui
penilaian orang lain, antara lain sifat diri, bakat, minat, hobi, potensi dan
kemampuan.
Sifat diri adalah kebiasaan
yang dibawa sejak lahir dan cenderung menetap, walaupun demikian bisa berubah,
kalau kita berusaha merubahnya. Sifat diri ada dua macam yaitu sifat diri yang
positif dan sifat diri yang negatif. Sifat diri positif artinya kebiasaan yang
baik-baik cotoh sabar, jujur, ramah rendah hati, hemat, tidak kikir, tegas
terbuka (apa adanya), periang, tekun, teliti, cermat dan lain-lain. Sifat diri
yang negatif artinya kebiasaan yang tidak baik, contohnya : pemarah, sombong,
boros, kikir, malas, iri, jahil, tertutup usil, ceroboh, cerewet, ketus,
sembrono, pembohong dan lain sebagainya.
Setiap manusia mempunyai
sifat diri yang positif dan yang negatif, kita harus memahami sifat-sifat kita,
baik yang positif maupun yang negatif, sebaiknya sifat diri kita yang positif
dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari supaya lebih bermanfaat, dan sifat
diri kita yang negatif diperbaiki atau diperkecil resikonya, supaya tidak
merugikan diri sendiri maupun orang lai.
Bakat ialah anugerah Tuhan
YME berupa kemampuan dasar yang masih terpendam yang dibawa sejak manusia
dilahirkan ke dunia. Bakat masih berupa bibit atau bahan yang akan berkembang
apabila di dukung oleh lingkungan. Tuhan menganugerahkan bakat kepada seseorang
dilengkapi dengan minatnya. Minat adalah kecenderungan seseorang atau rasa suka
seseorang terhadap sesuatu. Contoh Windi memiliki bakat seni suara; otomatis
Windi sejak kecil suka nendengarkan lagu, suka menirukannya, lama-lama suka
menyanyi. Kalau ada acara yang menampilkan lagu-lagu, Windi selalu
memperhatikan, lantas menirukan.
Ia ingin bisa menyanyi
seperti para penyanyi yang ditontonnya
di TV, atau sering di dengarnya di radio. Mula di
SD Windi sering latihan menyanyi, kadang-kadang sendiri, kadang-kadang berlatih
bersama teman-temannya. Kegiatan tersebut akhirnya menjadi, kegemaran Windi.
Melihat hobi Windi demikian itu, guru kesenianya menyampaikan kepada orang
tuanya bahwa Windi sangat berpotensi dalam
bidang tarik suara. Potensi artinya kemampuan yang mempunyai kemungkinan
untuk dikembangkan. Orang tuanya pun sngat gembira mendengar hal tersebut.
Berbagai kesempatan baik latihan-latihan ataupun lomba dalam bidang seni suara
yang ada dilingkungan sekolah dan diluar sekolah tidak pernah ditinggalkan oleh
Windi. Akhirnya kerja kerasnya membuahan hasil yang patut dibanggakan. Di SMP
Windi sering "show" diacara-acara radio ataupun TV. Keberuntungan
Windi semakin menanjak setelah ada produser yang menganggap kemampuannya.
Kemampuan artinya kecakapan yang telah
diperoleh melalui latihan-latihan. Akhirnya Windi bersama 2 orang rekannya
membentuk group yang sekarang dikenal dengan "Trio Prety" prestasi
Windi semakin melejit bersama Trio Pretynya setelah ia masuk ke SMA. Prestasi
artinya kemampuan dalam bidang tertentu yang telah dioptimalkan Windi kini
sedang naik daun, keharuma namanya bukan saja terkenal di bilangan negeri ini
sendiri, tapi juga sampai ke manca negara.
Bagaimanakan caranya kita
mengetahui bakat, minat dan kemampuan yang ada pada diri kita ? jawabannya
yaitu dengan "Pemahaman diri". Pemahaman diri adalah suatu proses
memahami diri sendiri tentang kelebihan dan kekurangan yang dimiliki.
Melihat bakat dan minat yang
telah dianugerahkan Tuhan kepada kita, tidak bisa dengan teropong atau kaca
pembesar, tetapi harus dengan pemahaman diri. Biasanya yang kita fahami lebih
dulu adalah minat. Kita suka bidang apa, tentang apa, melakukannya bagaimana ?
Setelah diketahui, lalu coba dilatih, terus dilakukan berulang-ulang dengan
sabar dan tekun hingga hasilnya kelihatan. Kalau anda berbakat dalam bidang
itu, anda akan merasa senang dalam hal tersebut. Menjajagi bakat memerlukan
waktu dan proses yang cukup lama. Semakin banyak dan sering dilatih, bakat kita
akan lebih cepat tampak. Bakat kita akan tampak melalui beberapa tahapan. Mula-mula
berupa potensi. Kalau hal ini dilatih terus dan
mendapat dukunga dari lingkunga maka aka muncul menjadi kemampuan. Kemampuan
dioptimalkan lagi akan menjadi prestasi.
Keadaan fisik dan hal-hal
yang termasuk kekuata non fisik adalah merupakan modal dasr dari kita untuk
mengembangkan diri, meningkatkan kemampuan dan prestasi. Hal-hal yang termasuk
kelemagan non fisik perlu diperbaiki agat tidak menghambat.
a. Tulislah ciri-ciri fisik anda pada
format berikut ini
No. |
Keadaan
Fisik Saya |
Ciri-Ciri |
1 |
Usia saya sekarang |
|
2 |
Berat badan saya |
|
3 |
Tinggi badan Saya |
|
4 |
Golongan darah saya |
|
5 |
Warna kulit saya |
|
6 |
Warna rambut saya |
|
7 |
……………………… |
|
b.
Tulislah Sifat-sifat dirimu, kemudian diskusikan
dengan teman-temanmu, hasilnya kamu tulis pada format bertikut ini :
No |
Sifat yang ada pada diri saya |
Penilaian
teman-teman saya |
|||
Tini |
………… |
……… |
…… |
||
1 |
Hemat |
Ya |
………… |
……… |
…… |
2 |
Kasar |
Tegas |
………… |
……… |
…… |
3 |
Ramah |
Kadang-kadang |
………… |
……… |
……… |
4 |
|
|
|
|
|
5 |
|
|
|
|
|
6 |
|
|
|
|
|
7 |
|
|
|
|
|
MENGENAL
BAKAT DAN MINAT SISWA
--------------------------------------------------------------------------------------------------
A. Mengenal Bakat
Bakat
didefinisikan sebagai kemampuan alamiah atau bawaan untuk memperoleh
pengetahuan atau keterampilan yang relative bisa bersifat umum (misalnya bakat intelektual
umum) atau khusus (bakat akademis khusus). Bakat khusus disebut juga talent.
Bakat memungkinkan seseorang untuk mencapai prestasi dalam bidang tertentu, akan tetapi diperlukan
latihan, pengetahuan, pengalaman dan dorongan atau motivasi agar bakat itu
dapat terwujud. Bakat yang dimiliki seseorang tidak sama antara satu dengan
lainnya. Ada orang yang berbakat pada ilmu alam, tetapi tidak berbakat pada
ilmu social, ada yang berbakat di bidang olahraga, tetapi tidak berbakat di
kesenian, ada yang berbakat di bidang kesenian, tetapi tidak berbakat di
keterampilan. Bakat yang dimiliki seseorang merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi keberhasilan belajar.
Macam-macam bakat di klasifikasikan menjadi sepuluh, yaitu ;
1. Intellegensi (kemampuan belajar secara umum), yaitu merupakan
kemampuan menangkap suatu pengertian atau memahami instruksi dan dasar suatu
prinsip kemampuan menguraikan suatu mendapat dan membuat keputusan.
2. Bakat verbal merupakan kemampuan
untuk mengartikan kata – kata
dan menggunakannya secara efektif.
Kemampuan memahami bahasa, paham akan hubungan antar kata-kata, memahami
arti dari kalimat dalam keseluruhan kalimat dan paragraph.
3. Bakat numerik, kemampuan
mengerjakan tugas hitungan secara cepat (terkait dengan kemampuan menyelesaikan
tugas-tugas matematika, ilmu alam, kimia dan sejenisnya
4. Bakat skolastik, kemampuan
dalam mengkombinasikan kata-kata dengan angka.
5. Bakat relasi ruang,
kemampuan berfikir visual dan memahami benda-benda yang mempunyai tiga dimensi.
Kemampuan untuk mengenal jumlah, hubugan-hubungan dari benda-benda dalam
ruangan
6. Bakat mekanik, kemampuan
memahami prinsip-prinsip umum ilmu pengetahuan alam, tata kerja dalam perkakas
sederhana, mesin dan peralatan lainya.
7. Bakat abstrak,
merupakan kemampuan dalam
memecahkan masalah - masalah
dengan menggunakan diagram, pola atau rancangan, disajikan dalam ukuran, bentuk
dan posisi.
8. Bakat bahasa, merupakan
kemampuan dalam penalaran analisi bahasa, misalnya untuk jurnalistik,
stenografi, penyiaran, editing, hukum, pramuniaga dan lain-lain.
Ada beberapa sebab mengapa seseorang tidak dapat
memujudkan bakat-bakatnya secara optimal. Adapun sebab-sebabnya sebagai berikut
:
1. Faktor diri sendiri.
Misalnya, seseorang tidak atau kurang berminat untuk mengembangkan bakat-bakat
yang ia miliki, atau kurang termotivasi untuk mencapai prestasi yang tinggi,
atau mungkin pula mempunyai kesulitan atau masalah pribadi sehingga ia
mengalami hambatan dalam pengembangan diri dan berprestasi.
2. Faktor lingkungan, misalnya
orang tuanya kurang mampu untuk menyediakan kesempatan dan sarana pendidikan
yang ia butuhkan atau ekonomi cukup tetapi kurang member perhatian terhadap
pendidikan anaknya.
B. Mengenal Minat
Minat adalah sesuatu keadaan
dimana seseorang menaruh perhatian pada sesuatu dan disertai keinginan untuk
mengetahui, memiliki, mempelajari dan membuktikan. Minat terbentuk setelah
diperoleh informasi tentang obyek atau kemauan dan keterlibatan perasaan,
diiringi perasaan senang, terarah pada objek atau kegiatan tertentu dan
terbentuk oleh lingkungan.
Ada beberapa macam karakteristik
minat, antara lain :
1. Minat
menimbulkan sikap positif terhadap suatu obyek
2. Adanya
sesuatu yang menyenangkan yang timbul dari sesuatu obyek
3. Mengandung suatu penghargaan menimbulkan keinginan atau gairah
untuk mendapatkan sesuatu yang menjadi keinginan atau gairah untuk mendapatkan
sesuatu yang menjadi minatnya.
Minat pada dasarnya dapat
dibentuk dalam hubungannya dengan obyek. Yang paling berperan dalam pembentukan
minat selanjutnya dapat berasal dari orang lain, meskipun minat dapat timbul
dari dalam dirinya sendiri. Adapun pembentukan minat dapat dilakukan dengan
cara-cara sebagai berikut :
1. Memberikan informasi yang seluas-luasnya, baik keuntungan maupun
kerugian yang ditimbulkan oleh obyek yang dimaksud. Informasi yang diberikan
dapat berasal dari pengalaman, media cetak, media elektronik.
2. Memberikan rangsangan, dengan cara memberikan hadiah berupa barang
atau sanjungan yang dilakukan individu yang berkaitan dengan obyek
3. Mendekatkan individu
terhadap obyek, dengan cara membawa individu kepada obyek atau sebaliknya
mengikutkan individu-individu pada kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh
obyek yang dimaksud.
4. Belajar dari pengalaman.
Kelompok minat ini dibedakan
atas keterkaitan orang terhadap bidang-bidang pekerjaan. Ada tiga penggolongan
faktor minat, yaitu :
1. Minat
profesinal, di dalam kelompok minat ini dikenali tiga jenis minat yaitu :
a. Minat ilmiah, mengacu ke
kesukaan orang pada hal-hal yang bersifat keilmuan : teori, penelitian, kerja
laboratorium, desain, ilmu sosial.
b. Minat ekspresi aestetis, berkenaan dengan keaktifan orang dalam
kegiatan aestetis menabuh gamelan, menulis karya sastra, menari atau bermain
lenong.
c. Minat kesejahteraan sosial, peduli akan orang lain ( peri keadaannya, kesehatannya,
kesejahteraannya) suka membantu orang lain, suka member penjelesan kepada orang
lain.
2. Minat komersial, di dalam
kelompok minat ini dikenali dua jenis minat, yaitu :
a. Minat pada pekerjaan - pekerjaan di dunia usaha ( bisnis ) atau
bidang perdagangan, mengacu ke pelaku bisnis yang utama. Minat pada pekerjaan
ini menyukai kegiatan jual beli, suka melakukan sesuatu yang ada hubungannya
dengan dunia perdagangan.
b. Minat pada pekerjaan perkantoran di dunia bisnis itu. Minat pada
pekerjaan ini menyukai pekerjaan-pekerjaan seperti hitung dagang, pembukuan,
kesekretariatan, akuntansi atau perbankan.
3. Minat kegiatan fisik, ada
tiga golongan minat ini, yaitu :
a. Minat mekanik, orang yang
memiliki minat mekanik menyenangi pekerjaan-pekerjaan permesinan atau yang ada
hubungannya dengan soal-soal mesin seperti menemukan alat mesin baru,
menjalankan mesin, memperbaiki mesin.
b. Minat kegiatan luar, berkenaan dengan kesukaan
orang akan pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan di luar
rumah atau alam sekitar, misalnya petani, nelayan, peternak, pengawas bangunan
dan sebagainya.
c. Minat aviasi, berkenaan
dengan pengetahuan tentang penerbangan
KEUTAMAAN
BELAJAR DAN BERILMU
----------------------------------------------------------------------------------------------------
A. Pentingnya Berilmu
Dalam memposisikan kedudukan ilmu, ajaran agama
menempatkannya sebagai hal yang penting dan utama. Hal ini dikarenakan ilmu
merupakan ukuran bagi kualitas hidup
manusia. Selain itu, pesatnya perkembangan ilmu menjadi aset pembangunan, serta berfungsi
sebagai pilar kebudayaan.
Terkaitnya dengan tujuan hidup manusia, baik di
dunia maupun akhirat, ilmu sangat berperan dalam mewujudkannya. Isyarat ini
diberikan Nabi Muhammad SAW. dengan sabdanya,
"Barang siapa yang ingin mendapatkan
kesuksesan hidup di dunia dituntut
untuk menguasai ilmu pengetahuan,
dan barang siapa yang ingin mendapatkan kebahagian
akhiratnya dituntut untuk menguasai ilmu
pengetahuan, dan barang siapa yang ingin mendapatkan kesuksesan dan kebahagiaan keduanya juga dituntut untuk menguasai ilmu pengetahuan."
Dari hadis di atas, jelas ajaran Islam
menempatkan ilmu sebagai salah satu alat untuk mencapai kebahagaian di dunia,
maupun di akhirat. Bahkan sejak awal kelahirannya, agama Islam telah menghargai
ilmu dan akal. Secara tegas hal tersebut dinyatakan dalam Al - Qur'an dengan
turunnya ayat pertama yang berisi perintah
membaca. Perintah ini mengandung makna untuk mencari ilmu. Selain itu, Nabi mendorong umatnya untuk menuntut
ilmu sepanjang hidupnya, selama ada kesempatan, meskipun dengan cara merantau
ke negeri Cina. Dengan demikian, segala macam ilmu boleh dicari, dan dipelajari
asalkan mendatangkan manfaat bagi dirinya, dan bagi orang lain.
Dengan ilmu yang dimilikinya, seseorang akan
dihormati dan semakin bertambah tinggi derajatnya di hadapan Allah. Sahabat Ali
ketika oleh 10 orang yang ingin mengujinya ditanya,”Manakah yang lebih utama: ilmu atau harta,” dengan tegas dan
argumentative dia menjawab, jelas ilmu yang lebih utama karena dengan :
1.
Ilmu merupakan warisan para Nabi,
sedangkan harta adalah warisan Qarun, Fir’aun dan orang – orang serakah dan
durhaka lainnya;
2.
Ilmu akan senatiasa menjaga pemiliknya,
sedangkan harta harus selalu dijaga pemilkinya; Hartawan cenderung punya banyak
musuh, sedangkan ilmuan biasanya punya banyak teman;
3.
Apabila digunakan, harta berkurang,
sedangkan ilmu akan bertambah;
Pemilik harta cenderung memperoleh predikat yang jelek – jelek (pelit, angkuh,
dan sebagainya), sedangkan pemilik ilmu cenderung memperoleh predikat yang baik
– baik;
4.
Harta harus dijaga dari pencuri, sedangkan
ilmu tidak;
5.
Orang yang memiliki harta akan banyak
dihisab pada hari Kiamat, sedangkan orang yang memiliki ilmu akan memperoleh
pertolongan karena ilmunya itu;
6.
Harta mengalami kerusakan, sedangkan ilmu
sebaliknya;
7.
Harta membuat hati keras, sedangkan ilmu
menyinari hati;
8.
Harta mengantarkan pemiliknya menganggap
dirinya tuhan, sedangkan ilmu membuat pemiliknya merasa sebagai hamba.
Pentingnya Belajar Menuntut Ilmu
BELAJAR. Mendengar kata ini saja
sebagian orang sudah merasa ”alergi”. Yang terbayang dibenak adalah setumpuk
buku tebal yang membosankan. Banyak orang juga beranggapan bahwa mereka sudah
lama lulus dari sekolah, jadi untuk apa belajar. Orang-orang tersebut berpikir
demikian karena mereka tidak melihat ataupun belum menikmati manfaat dahsyat
dari kegiatan ”belajar”. Dengan banyak ”belajar” kita menjadi orang yang
memiliki banyak pengetahuan. Orang sekitar kita pun akan melihat dan merasakan
”aset” pengetahuan yang kita miliki, sehingga mereka akan datang kepada kita
untuk mendapatkan ”solusi” yang mereka cari.
Belajar adalah proses untuk mengerti sesuatu. Belajar dan mengajar ilmu sama pentingnya. Keduanya tidak
bisa dipisah-pisahkan. Orang yang merasa tidak mempunyai ilmu wajib menuntut
ilmu. "Seseorang itu tidaklah akan dilahirkan dalam keadaan pandai. Jadi,
ilmu pengetahuan itu pastilah harus diusahakan dengan belajar" (Muhammad
Jamaluddin Alqasimi Addimasyqi, terjemahan. Moh. Abdai Rathamy, 1973:19). Jika
dalam hidup dan kehidupan di dunia ini tidak ada ilmu, manusia kehilangan arah
panutan dalam berprilaku sehingga dalam hidupnya benar - benar seperti bintang.
Dengan ilmu yang dimilikinya seseorang mampu
menerjemahkan, memahami, dan meneliti, serta dapat mengetahui yang benar dan
yang salah. Juga mampu membedakan barang yang halal, dan yang haram. Selain itu
juga mampu memilah mana yang wajib dan mana yang sunat.
Pengalaman (terutama kegagalan,
kesuksesan, kesalahan) adalah guru yang terbaik. Jadi, jangan pernah melewatkan
kesuksesan yang kita raih, kegagalan yang kita alami, dan kesalahan yang kita
lakukan tanpa memetik pengalaman dari hal-hal tersebut. Tetapi waktu kita untuk
belajar dari pengalaman sangat terbatas. Kita tidak akan bisa memanfaatkan
semua waktu yang kita dapatkan untuk mempelajari semua yang kita perlukan.
Untuk itu, kita perlu belajar cerdas dan bijak. Yang bisa kita lakukan antara
lain adalah belajar tidak hanya dari pengalaman kita sendiri, terutama adalah
belajar dari pengalaman orang lain. Banyak cara yang bisa dilakukan, antara
lain adalah membaca biografi orang-orang sukses.
Di dunia yang bergerak cepat,
banyak perubahan terjadi. Untuk mengendalikan perubahan ini, kita perlu
belajar. Tanpa belajar, kita tidak bisa mengejar perubahan tersebut. Dengan
belajar pun, jika tidak dilakukan dengan kecepatan yang sesuai dengan kecepatan
perubahan tersebut, belum tentu juga kita dapat bertahan. Jadi, belajar sudah
merupakan suatu keharusan, tetapi yang lebih diperlukan adalah belajar untuk
sukses, yaitu belajar dengan menerapkan strategi belajar efesien, efektif dan
bijak. Selamat belajar!!!!!!
MOTIVASI BELAJAR
-----------------------------------------------------------------------------------------------
Hari-hari
pertama di kelas XI atau kelas XII adalah suatu kebanggan tersendiri, karena
telah berhasil melampaui perjuangan yang cukup berat. Namun hasil yang telah
dicapai tersebut sekarang harus dipertanggungjawabkan. Perjuangan belum akhir,
dimana kita harus mengakhiri masa belajar SMP dan untuk kemudian melanjutkan ke
SMA/MA atau SMK, Perguruan Tinggi, Bekerja dan seterusnya. Pada prinsip
sepanjang hidupnya manusia akan menghadapi perjuangan, dan untuk dapat
melampaui setiap perjuangan perlu adanya semangat atau motivasi. Perhatikan
ilustrasi berikut :
1.
Ani ingin menjadi dokter,
maka setiap hari Ani selalu berusaha menyiapkan diri dengan seabik-baiknya
mulai dari belajar, mengerjakan tugas-tugas, latihan soal, membuat catatan,
diskusi/belajar kelompok, sampai berusaha memahami bagaimana seharusnya
berkepribadian seorang dokter, disamping selalu berdoa dan rajin beribadah.
Karena kerja kerasnya itu maka Ani
selalu mendapat peringkat terbaik disekolahnya. Keinginan yang kuat ANi dapat
memotivasi dirinya dalam belajar.
2.
Roni mempunyai kegemaran
main gitar. Ia ingin sekali memiliki gitar, tetapi tabungannya belum cukup.
Mengetahui hal tersebut orang tua ROni mengatakan bahwa kalau ingin dibelikan
gitar, nanti kalau naik kelas dan nilainya dapat mencapai peringkat 5 besar.
Mendengar kata-kata ayahnya, Roni menjadi tambah semangat belajarnya. Ia
betul-betul belajar keras dan berdoa agar memenuhi harapan orang tuanya. Contoh
diatas memberikan gambaran bahwa semangat belajar ROni timbul karena factor
luar, yaitu ingin mendapat gitar dan
ingin memenuhi harapan orang tuanya.
3.
Rudi adalah anak pertama
dari tiga bersaudara, adiknya masih kecil-kecil, Rudi adalah harapan
satu-satunya orang tuanya yang akan dapat membantu ekonomi keluarga. Tapi
sayangnya Rudi mempunayi pandangan yang berbeda dengan orang tuanya. Sebagai
anak yang mulai berangkat Dewasa , ia ingin ‘gaul’ seperti teman-temannya.
Dengan dalih kebebasan, ia tidak segan-segan membantah nasehat orang tuanya.
Hampir setiap hari ia ‘nongkrong’ bersama teman-temannya, kadang-kadang sampai
larut alam, sehingga paginya malas untuk masuk sekolah. Kalau sudah demikian
itu ia terus bolos sekolah, juga tidak pulang ke rumah, melainkan jalan-jalan
kebeberapa tempat hiburan. Suatu hari ditanya oleh guru pembingan kenapa tidak
masuk sekolah, jawabnya sederhan yaitu ‘malas’
Memperhatikan
cerita Rudi, timbul pertanyaan “kenapa Rudi malas?” Rudi malas karena pada
dirinya ridak ada motivasi. Mengapa tidak ada motivasi ? Jawabnya adalah karena
Rudi :
a.
TIdak mempunyai
tujuan/cita-cita yang jelas dan kuat.
b.
Tidak memahami keinginan
orang tuanya
c.
Tidak memahahi bahwa
hidup itu penuhh kesulitan
d.
Tidak memahami aturan dan
tata tertiib sekolah
e.
Tidak memahami diri
(tugas dan kewajiban sendiri
Dari
beberapa ilustrasi dapat diketuhi bahwa motivasi sangat diperlukan dalam
mencapai suatu tujuan. Juga dapat diketahui bahwa motivasi ada yang berasal
dari dalam diri dan ada yang berasal dari luar diri.
Adapun
factor-faktor yang harus diperhatikan dalam mengembangkan motivasi belajar
adalah :
-
Setiap usaha belajar
perlu ditetapkan niat dan tujuan yang jelas
-
Merencanakan kegitan
belajar sebaik-baiknya
-
Memahami setiap hambatan
yang dihadapi dalam belajar.
-
Berdoa untuk keberhasilan
-
Selalu mawas diri dan
mengembangkan kesadaran untuk lebih memahami diri. Semakin dalam pemahaman diri
seseorang semakin besar semangata yang akan muncul.
-
Mau menerima masukan dari
orang lain
-
Memahami norma-norma
tentang belajar yang baik
-
Mempunyai rencana masa
depan.
Motivasi
harus selau ada dan dipelihara, agar senantiasa hidup menggelora didalam jiwa
kita semuanya. Kalau kita kehilangan semangat, badan rasanya lemah, malas,
tidak bergairah, tidak berdaya, bahkan merasa tidak berharga. Sungguh ini
sangat merugikan. Jadi motivasi sangat diperlukan untuk keberhasilan seseorang
dalam belajar adalah idaman setiap orang dalam berusaha. Agar kita memahami
usaha-usaha apakah yang perlu diperhatikan, perhatikan hal-hal berikut ini :
A.
Persyaratan akademis,
meliputi :
1.
Hasil ulangan yang
diperoleh sudah tuntas/lulus
2.
Kehadiran disekolah
hendaknya sesuai dengan ketentuan
3.
Konsentrasi belajar baik
dirumah maupuan di sekolah
4.
Kesehatan fisik maupun
mental yang menunjang kegiatan belajar
5.
Kelengkapan catatan
pelajaran
6.
Mengerjakan tugas (PR)
dengan baik
B.
Persyaratan Budi Pekerti,
meliputi :
1.
Kelakuan :
-
Ketaatan terhadap tata
tertib sekolah
-
Bersikap santun dan ramah
kepada guru/karyawan sekolah
-
Menjalin hubungan baik
dengan teman sebaya
-
Menperhatikan pelajaran
2.
Kerajinan
-
Kehadiran dalam kegiatan
belajar mengajar
-
Kehadiran dalam kegiatan
ekstra kurikuler
-
Aktif mengikuti kegiatan
peringatan hari-hari besar nasional maupun agama
-
Kehadiran dalam kegiatan
upacara bendera
-
Mengerjakan PR atau
tugas-tugas lain dari guru.
-
Kelengkapan dan kerajinan
buku catatan
3.
Kerapian/kebersihan
-
Memakai seragam lengkap
sesuai ketentuan
-
Memakai pakaian bersih
dan rapi
-
Rambut di sisir rapi,
tidak mengenakan pewarna rambut.
-
Menjaga keberhasilan diri
dan lingkungannya.
-
Buku-buku pelajaran
diampul rapid an bersih
-
Membuang sampah
ditempatnya.
C.
Faktor ‘X’
Untuk
dapat naik kelas, selain memperhatikan persyaratan akademis dan budi pekerti
masih ada hal lain yang menentukan yaitu factor ‘X’. Manusia hanya dapat
berusaha, tetapi Tuhan Yang Maha Esa jualah yang menentukan usaha kita berhasil
atau tidak, itulah sebabnya dengan factor ‘X’. Oleh karena itu setelah kita
memperhatikan semua usaha, sebaiknya kita selalu berdoa baik sebelum maupun
sesudah belajar, dan setiap selesai sembahyang, agar Tuhan Yang Maha Esa
senantiasa member petunjuk dan kemudahan kepada kita serta meridhoi semua yang
telah kita lakukan.
KERJASAMA
(TEAM WORK)
--------------------------------------------------------------------------------------------------
1.
Pentingnya Kerjasama
Manusia
terlahir di dunia selain sebagai makhluk individu maupun sebagai mahkluk
social, maksudnya dalam kehidupan ini tak akan terlepas bagi seorang individu
mempunyai hak-hak dan kewajibannya untuk diri sendiri berhubungan dengan Tuhan
Yang Maha Esa dan sebagai makluk social tak akan terlepas hubungannya
membutuhkan dengan manusia lainnya.
Dalam
menjalani kehidupan sebagai makluk individu maupun social, sekiranya selalu
perlu dukungan kerjsama dalam menyelesaikan tugas ataupun perkejaan dapa saja
yang dibebankan kepada diri kita untuk pencapaian tujuan bersama. Bagaimana aga
kita dapat memikat orang lain mengikuti cara berfikir kita ? Aga dapat
menemukan suatu kesepakatan dan dapat muali mewujudkan kerjsama diantaranya
sebagai berikut :
a.Satu-satunya cara memperoleh manfaat sepenuhnya dari perdebatan
adalah menghindarinya.
b. Membina Team Work
Tips Memperoleh Kerjasama
Hindari Debat Usir
Hormati Pendapat Orang Lain, Hindari
mengatakan “kamu salah”
Jika Anda slah aku dengan simpatik
Mulai dengan cara yang ramah
Mulai dengan hal-hal yang disepakati bersama
Ajak orang lain berbicara banyak
Buatlah agar usulan pendapat datang dari
orang tersebut
Cobalah dengan tulus melihat masalah dari
sudut pandang orang lain
Himbaulah dengan motif yang mulia
Dramatisir ide Anda
Beri tantangan
c. Komitmen untuk mendapatkan kerjasama yang
antusias dengan :
Mempelajari prinsip-prinsip “ mendapatkan
kerjasama yang antusias “
Mengenali kesempatan di mana kita dapat
meningkatkan hubungan dengan orang lain
Mempelajari bagaiman menciptakan hubungan dnegan
win-win solution
TIPs
Besikaplah tulus, jadilah sederhana dalam
kata-kata, perilaku dan gerakan.
Buatlah orang lain senang saat Anda member perintah. Jika Anda dapat membuat
orang tertawa, Anda dapat mebuatnya berfikit dan mebuatnya menyukai dan
mempernaya Anda
2. Latihan
Kerjasama
Mendapatkan kerjasama yang antusias :
Mempengaruhi orang lain melaluai kepercayaan dan
rasa hormat
Memcapai kerjasama, bukan sekedar menuruti
kemauan orang lain
Menemukan kekuatan dari mencari titik kesepakatan
dengan orang lain
TIPs
Orang-orang yang mengatakan sesuatu tidak dapat
mengganngu orang-orang yang sedang sibuk melakukan hal tersebut. Setiap saati
adalah waktu yang tepat untuk melakukan hal yang tepat.
Menetapkan hubungan dengan orang lain :
Menjadi lebih tulus dan ikhlas dalam interaksi
pribadi dengan lain
Melihat bagaimana penerapan prinsip-prinsip human
relations yang konsisten meningkatkan buah dari hubungan dnegan orang lain.
Menentukan bagaimana hubungan kita dengan orang
lain membantu kita bergerak menuju visi kita.
TIPs
Temuan terbesar dari generasi saya adalah
bahwa manusia dapat mengubah hidup mereka dengan mengubah sikap pikirnya.
CARA-CARA BELAJAR
--------------------------------------------------------------------------------------------------
Belajar merupakan suatu proses, artinya merupakan suatu rangkaian kegiatan
yang dilakukan secara berurutan. Hakekat belajar adalah pembahan. Belajar bisa
dilakukan dimana saja, kapan saja, dalam situasi apa saja. Sambil tiduran,
duduk, berdiri. Bisa di ruang tamu, di kamar, di garasi, di teras, di gunung
ataupun di kuburan. Namun untuk memperoleh hasil yang maksimal dan optimal,
belajar memerlukan persyaratan-persyaratan tertentu. Agar belajar bisa efektif
yakni mencapai hasil yang diinginkan. Caranya harus mengikuti aturan. Sebab
efektivitas belajar sangat dipengaruhi oleh 3 faktor:
- Faktor
dari dalam diri anak
- Faktor
dari luar diri anak
- Faktor
dari materi belajar
Ketiganya saling menentukan hasil akhir dari
proses belajar.
Faktor dari dalam diri anak adalah faktor yang mempengaruhi proses belajar
yang meliputi seperti berikut ini:
- Faktor jasmani/fisik
a. Keadaan
kesehatan anak
b. Tingkat
kesegaran tubuh
c. Kelengkapan
tubuh (adanya cacat tubuh)
d. Penyakit yang
diderita
e. Ketercukupan
akan gizi
- Faktor rohani/psikis
a. Tingkat konsentrasi
dalam belajar
b. Tingkat
intelegensi/kecerdasan
c. Adanya
bakat/kemampuan khusus
d. Adanya minat
terhadap mata pelajaran
e. Adanya
keseimbangan kepribadian
f.
Adanya dorongan ingin tahu
g. Kematangan
belajar
Antara faktor fisik dan faktor psikis saling menunjang, saling melengkapi,
dan sama-sama penting. Kondisi fisik yang sehat, dalam keadaan segar, organ
tubuh lengkap dan berfungsi dengan baik serta gizi yang cukup adalah
persyaratan ideal proses belajar dapat optimal. Sebaliknya dengan badan yang
sedang sakit tentu proses belajar tidak berlangsung. Tubuh sehabis beraktivitas
seperti sekolah atau olah raga tentu lelah, untuk itu diperlukan proses
penyegaran, yaitu mandi dan makan. Bila sudah segar, baru melakukan aktivitas
belajar. Kelengkapan organ tubuh, khususnya. pancaindra sangat berpengaruh
dalam proses belajar. Di samping organ tubuh yang lengkap juga dapat berfungsi
dengan memberikan kesan yang lengkap dari suatu objek.
Diantara aspek psikologis, intelegensi memegang peranan yang sangat
penting. Intelegensi yang tinggi akan mempercepat proses belajar. Hal ini bukan
berarti aspek psikologis yang lain tidak penting. Aspek psikologis seperti
minat, konsentrasi, dan yang lain juga penting. Minat terhadap suatu mata
pelajaran akan mendorong anak melakukan usaha belajar, dengan sukarela.
Konsentrasi belajar merupakan hasil dari terpenuhinya persyaratan belajar yang
efektif. Untuk mencapai konsentrasi dalam belajar, diperlukan persyaratan
sebagai berikut:
1. Tubuh dalam
keadaan sehat, tidak sedang sakit
2. Tubuh dalam
keadaan segar, tidak kelelahan
3. Ada minat
terhadap materi yang dipelajari
4. Suasana
lingkungan bebas dari gangguan/ancaman
Dengan dipenuhinya persyaratan-persyaratan tersebut, maka kita akan dapat
memusatkan perhatian dalam satu hal. Untuk mencapai konsentrasi tingkat tinggi,
perlu selalu berlatih. Perhatian akan terpecah bila ada 2 atau tiga objek yang
sama-sama menarik perhatian. Dalam belajar usahakan mengesampingkan objek-objek
lain. Meskipun mendengar atau melihat objek lain “cuekin aja”. Hanya satu yang
kita perhatikan yaitu materi yang sedang kita pelajari.
Selain faktor yang bersumber dari subjek belajar, kegiatan dan hasil
belajar juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Lingkungan turut menentukan
hasil belajar, sebab anak akan selalu berinteraksi dengan lingkungan dalam
proses belajar. Faktor yang berasal dari lingkungan itu antara lain seperti
berikut:
1. Tempat belajar
2. Fasilitas
belajar
3. Situasi keluarga
4. Keadaan
lingkungan masyarakat
5. Dukungan orang
tua
6. Pengaruh teman
sebaya
7. Waktu yang
tersedia, dan lain-lain
Tempat terjadinya proses belajar perlu diperhatikan persyaratannya. Untuk
ruang kelas perbandingan luas dan jumlah siswa harus diperhatikan, jarigan
terlalu sumpek. Ruang kelas selain memperhatikan perbandingan luas, harus ada
ventilasi udara yang cukup, sinar matahari yang cukup.
Pemilihan lingkungan sekolah sebaiknya jauh dari jalan raya, pasar, atau
tempat umum lainnya, sehingga suasana kelas terbebas dari suara bising. Untuk
tempat belajar di rumah sebaiknya menggunakan kamar belajar. Di dalam kamar belajar
harus diperhatikan penerangannya, minimal ada 2 yakni lampu kamar yang di atas,
dan lampu baca yang di meja. Belajar di rumah memang bisa dilakukan di mana
saja seperti di teras, ruang tamu, dapur, ruang keluarga, dan sebagainya.
Namun tempat-tempat itu sangat rentan terhadap gangguan. Liat anak sedang
konsentrasi, tiba-tiba ada tamu, secara otomatis anak yang belajar di ruang
tamu akan terganggu.
Fasilitas belajar, khususnya proses belajar ketika di rumah sangat
diperlukan, semakin banyak fasilitas yang tersedia maka semakin mempermudah
proses belajar. Fasilitas yang perlu disediakan antara lain seperti berikut:
- Meja
belajar dan kursinya
- Buku-buku
paket dan buku penunjang seperti kamus bahasa, kamus fisika, kumpulan
rumus-rumus, dan lain-lain
- Perlengkapan
menulis yang memadai seperti bolpoint, pensil, jangka, penggaris, busur,
spidol warna, stabilo, tipex, dan lain-lain
- Adanya
alat peraga pendidikan
- Alat
bantu elektronik, seperti kalkulator dan komputer
Situasi dalam keluarga akan sangat mempengaruhi kegiatan belajar anak.
Suasana keluarga yang utuh dan harmonis akan membawa ketenangan anak dalam
belajar. Sebaliknya kondisi keluarga yang tidak utuh dan penuh masalah akan
membawa anak pada sikap yang pesimis. Jumlah anggota keluarga yang terlalu banyak,
akan sulit dicapai ketenangan belajar. Sikap orang tua terhadap pendidikan akan
mempengaruhi perhatian dan tanggung jawabnya. Orang tua yang memiliki kesadaran
tinggi akan kebutuhan pendidikan bagi anak-anaknya akan memberi perhatian yang
tinggi dan tanggung jawab yang besar.
Lingkungan masyarakat akan mempengaruhi kegiatan belajar anak. Suatu
lingkungan perumahan yang tenang dan teratur akan merangsang anak untuk lebih
berkonsentrasi di dalam belajar. Pemberlakuan jam belajar masyarakat secara
konsisten tentu berpengaruh positif terhadap sikap belajar anak. Misalnya jam
belajar masyarakat pukul 18. 00 s. d 21, 00. Anggota masyarakat secara
konsisten memberi kesempatan kepada anak-anak untuk belajar. Tidak ada yang
main gitar di gang, bermain karambol, bermain kartu, memutar lagu keras-keras,
dan sebagainya.
Teman sebaya mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap proses belajar
anak. Tanpa dipungkiri, anak menaruh minat yang besar terhadap teman sebaya.
Sebagai orang tua perlu secara selektif membantu anak memilih lingkungan
pergaulan teman sebaya yang positif. Diantara teman sebaya akan terbentuk
norma-norma tersendiri, status, dan prestise yang khas. Bila anak telah masuk
dalam suatu kelompok teman sebaya yang normanya berorientasi pada prestasi, maka
proses belajar akan lebih berhasil. Sedangkan bila anak telah masuk ke dalam
kelompok teman sebaya yang normanya berorientasi pada hal-hal lain, maka
belajar akan dikesampingkan. Misalnya kelompok Dewasa yang suka ngebut. Mereka hanya menaruh minat
pada motor.
Waktu yang tersedia akan mempengaruhi hasil belajar. Untuk menguasai suatu
materi pelajaran, setiap anak memerlukan waktu yang tidak sama. Untuk itu
sebaiknya anda belajar sesuai kecepatan masing-masing. Anak perlu merancang
waktu belajar yang disesuaikan dengan kesibukannya. Membantu orang tua dapat
dijadikan selingan agar otak tidak jenuh. Olah raga dapat dijadikan sarana
rileksasi.
Materi pelajaran yang dipelajari turut mempengaruhi kegiatan belajar dan
hasil belajarnya. Faktor ini meliputi seperti berikut ini:
- Tingkat
kesulitan materi pelajaran
- Sistem
penyajian
- Penggunaan
bahasa pengantar
- Penggunaan
metode yang cocok
- Kesesuaian
dengan usia anak
- Adanya
alat peraga
KELOMPOK
TEMAN SEBAYA SEBAGAI WADAH PENYESUAIAN PRIBADI DAN SOSIAL DEWASA
-------------------------------------------------------------------------------------------
Kebutuhan akan adanya
penyesuaian diri Dewasa dalam kelompok
teman sebaya akibat adanya keinginan bergaul Dewasa dengan teman sebaya mereka. Karena kelompok
teman sebaya merupakan lingkungan sosial pertama dimana Dewasa belajar untuk hidup bersama orang lain yang
bukan anggota keluarganya. Lingkungan teman sebaya ini merupakan suatu kelompok
baru yang memiliki ciri, norma dan kebiasaan yang jauh berbeda dengan apa yang
ada dalam apa yang ada dalam lingkungan keluarga.
Dalam hubungan ini, Dewasa sering dihadapkan pada persoalan penerimaan
atau penolakan teman sebaya terhadap kehadirannya dalam pergaulan, hal
penolakan “peer” merupakan hal yang sangat mengecewakannya. Untuk menghindari
kekecawaan itu Dewasa perlu memiliki
sikap, perasaan, keterampilan-keterampilan perilaku yang dapat menunjang
penerimaan kelompok teman sebayanya.
Yang sangat penting dalam
pergaulan ini adalah di dalamnya Dewasa mendapatkan pengaruh kuat dari teman sebaya
dan mengalami perubahan-perubahan tingkah laku sebagai salah satu usaha
penyesuaian diri. Adapun kelompok-kelompok yang terbentuk pada masa Dewasa adalah :
a.
Kelompok “Chums” (sahabat
karib) yaitu kelompok Dewasa dengan ikatan yang sangat kuat yang biasanya
terdiri dari 2-3 Dewasa , dengan jenis kelamin sama memiliki minat, kemampuan
dan keinginan yang sama.
b.
Kelompok “Cliques”
(komplotan sahabat), biasanya terdiri dari 4-5 Dewasa yang memiliki minat, kemampuan dan kemauan
yang relatif sama. Cliques biasanya terjadi dari penyatuan dua pasang sahabat
karib (chums) yang terjadi pada tahun-tahun pertama masa Dewasa awal dan pada umumnya berjenis kelamin sama.
c.
Kelompok “Crowds”
(kelompok banyak Dewasa ), proses terbentuknya adalah dari chums menjadi
cliques dan dari sini tercipta crowds. Dengan demikian terdapat jenis kelamin
berbeda serta terdapat keragaman, minat dan kemauan diantara para anggotanya.
Hal yang sama yang dimiliki adalah takut diabaikan oleh anggotanya.
d.
Kelompok yang
Duirganisir, merupakan kelompok yang sengaja dibentuk dan diorganisir oleh
orang dewasa yang biasanya melalui lembaga-lembaga tertentu. Misalnya sekolah
atau yayasan-yayasan keagamaan.
e.
Kelompok “Gangs”,
merupakan kelompok yang terbentuk dengan sendirinya yang pada umumnya merupakan
akibat pelarian dari 4 jenis kelompok tersebut di atas.
Persahabatan Dewasa Dalam Kelompok
Perasaan bersahabat merupakan
ciri khas dan sifat interaksi Dewasa dalam kelompoknya. Namun demikian mereka tidak
mengabaikan kelompok secara menyeluruh dalam hubungan persahabatan mereka
walaupun pada saat tertentu mereka kurang dapat memenuhi tuntutan kelompoknya
itu.
Bagi Dewasa yang bersekolah, mereka umumnya memilih teman
tidak mesti ditentukan oleh tingkat jenjang kelas mereka dan tidak msti
sekelas. Beberapa unsur lain yang menjadi standar pemilihan adalah pola tingkah
laku, minat atau kesenangan, ciri-ciri fisik dan kepribadian dan nilai-nilai
yang dianut. Apa yang mereka jadikan standar dilihatnya dari keserasian dan
kesamaannya. Seorang Dewasa akan menilai
teman sepergaulannya apakah terdapat keserasian atau kesamaan yang dimilikinya.
Manfaat penting dari adanya
persahabatan dalam masa Dewasa ini
adalah mereka dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan dan mendapatkan
penghargaan dan kepuasan dalam interaksi sosialnya.
Penerimaan
atau Penolakan Teman Sebaya Dewasa
a.
Faktor-faktor yang menyebabkan seorang Dewasa diterima Penampilan (performance) dan
perbuatan meliputi antara lain : tampang yang baik atau paling tidak rapih
serta aktif dalam urusan kelompok.
1.
Kemampuan pikir antara lain : mempunyai inisiatif, banyak
memikirkan kelompok dan mengemukakan buah pikirannya.
2.
Sikap yaitu : bersikap sopan, memperhatikan orang lain,
penyabar, suka menyumbangkan pengetahuannya pada orang lain terutama anggota
kelompok yang bersangkutan.
3.
Pribadi, meliputi : jujur dan dapat dipercaya,
bertanggujawab mampu menyesuaikan diri secara tepat dalam berbagai situasi dan
pergaulan sosial.
b.
Faktor-faktor yang menyebabkan seorang Dewasa ditolak :
1.
Penampilan dan perbuatan antara lain : sering menantang,
malu-malu dan sering menyendiri.
2.
kemampuan berpikir meliputi : bodoh sekali atau sering
disebut “tolol”.
3.
Sikap, sifat meliputi : suka melanggar norma dan
nilai-nilai kelompok, suka menguasai anak lain, suka curiga dan suka
melaksanakan kemauan sendiri.
4.
Faktor lain : rumah yang terlalu jauh dari tempat teman
sekelompok.
PEMAHAMAN
DIRI & POTENSI DIRI
---------------------------------------------------------------------------------------------------
1. Mengenali Diri
Siapa saya
?
Pertanyaan
seperti di atas sangat sederhana, tetapi memerlukan jawaban yang sangat
mendalam, karena banyak aspek dari diri
yang harus di ungkap, diantaranya : Kelebihan dan kekurang saya, baik yang
menyangkut fisik, psikis, minat dan bakat, cita-cita, kepribadian, kebutuhan-kebutahan
pokok, gaya hidup yang saya inginkan, dan lain sebagainya.
Manusia
sebagai makhluk yang unik, artinya antara yang satu dengan yang lain berbeda,
tentu mempunyai jawaban yang berbeda pula dalam menjabarkan pertanyaan di atas.
Dan tidak menutup kemungkinan dalam perjalanan hidup Anda jabaran itupun dapat
berubah-ubah. Hal ini di karenakan porses pengenalan dan pemahaman diri akan
terus berlangsung dengan waktu yang tidak terbatas dan sepanjang waktu itu pula
manusia akan terus berkembang.
Pada dasarnya setiap manusia
memiliki kekuatan dan potensi masing-masing. Tapi sampai saat ini masih banyak
yang belum menyadari potensi di dalam dirinya sendiri. Padahal potensi setiap
orang sangat menunjang kesuksesan hidupnya jika diasah dengan baik. Berikut
tips mengenali potensi diri :
a.
Kenali diri sendiri
Coba buat daftar pertanyaan,
seperti: apa yang membuat Anda bahagia; apa yang Anda inginkan dalam hidup ini;
apa kelebihan dan kekuatan Anda; dan apa saja kelemahan Anda. Kemudian jawablah
pertanyaan ini secara jujur dan objektif. Mintalah bantuan keluarga atau
sahabat untuk menilai kelemahan dan kekuatan Anda.
b.
Tentukan tujuan hidup
Tentukan tujuan hidup Anda baik itu
tujuan jangka waktu pendek maupun jangka panjang secara realistis. Realistis
maksudnya yang sesuai dengan kemampuan dan kompetensi Anda. Menentukan tujuan
yang jauh boleh aja asal diikuti oleh semangat untuk mencapainya.
c.
Kenali motivasi hidup
Setiap manusia memiliki motivasi
tersendiri untuk mencapai tujuan hidupnya. Coba kenali apa motivasi hidup Anda,
apa yang bisa melecut semangat Anda untuk menghasilkan karya terbaik, dan
sebagainya. Sehingga Anda memiliki kekuatan dan dukungan moril dari dalam diri.
d.
Hilangkan negative thinking
Buanglah pikiran-pikiran negatif
yang bisa menghambat langkah Anda mencapai tujuan. Setiap kali Anda menghadapi
hambatan, jangan menyalahkan orang lain. Lebih baik coba evaluasi kembali
langkah Anda mungkin ada sesuatu yang perlu diperbaiki. Kemudian melangkahlah
kembali jika Anda telah menemukan jalan yang mantap.
e.
Jangan mengadili diri
sendiri
Jika terjadi sesuatu yang tidak
diinginkan dalam mencapai tujuan Anda, jangan menyesali dan mengadili diri
sendiri berlarut-larut. Hal ini hanya akan membuang waktu dan energi. Bangkit
dan tataplah masa depan. Jadikan kegagalan sebagai pengalaman dan bahan
pelajaran untuk maju. Masa Dewasa adalah masa yang penuh gejolak di mana setiap Dewasa
puteri merasa tertantang untuk mencari
jati dirinya sesuai dengan karakter dan panggilan jiwa. Terlebih lagi, saat ini
Dewasa hidup di zaman yang bergerak
sangat cepat, dengan kemajuan teknologi informasi mengakibatkan derasnya
informasi tentang budaya baru yang menawarkan berbagai pilihan dan nilai-nilai
baru bagi mereka. Perkembangan arus informasi inilah yang juga memengaruhi
proses pencarian jati diri dan potensi yang dimiliki. Sementara pada saat yang
bersamaan, para Dewasa dihadapkan pada
norma dan nilai yang berlaku di lingkungan sekitarnya yang memberikan
keterbatasan ruang untuk berkespresi. Situasi seperti ini yang memungkinkan terjadinya
erosi identitas diri disebabkan oleh karena sang Dewasa puteri tidak memiliki kebebasan untuk
mengekspresikan diri seperti apa yang dia kehendaki, dan kemudian merasa harus
tampil sebagai "orang lain". Potensi
diri merupakan modal yang perlu kita ketahui. Kita gali dan
kita maksimalkan. Karena sesungguhnya perubahan hanya bisa terjadi jika kita
mengetahui potensi
kita. Lalu
mengarahkannya kepada tindakan yang tepat dan teruji. Jika itu terjadi, kita
akan memiliki kepercayaan
diri yang kuat untuk melakukan sesuatu denga mantap. Ketahuilah
sesungguhnya manusia
memiliki dua sisi sikap potensial yang menonjol. Sisi positif
dan sisi negatif. Kedua sisi ini masing-masing memberikan kontribusi besar
terhadap perkembangan diri kita. Baik buruknya diri kita merupakan refleksi
dari dorongan positif atau negatifnya sikap kita. Karena Sikap menentukan
segalanya. Potensi diri dapat digali dengan tahap mengenali diri. Bagaimana
kita akan dapat menggali potensi dalam diri kita, tanpa kita mengetahui seperti
apa diri kita sendiri.
2. Menggali
Potensi Diri
Potensi diri yang
bersifat fisik (fisiologis)
Tuhan telah membekali
manusia dengan kelengkapan fisik yang sempurna. Anggota badan dan organ tubuh
yang ada padanya, memungkinkan ia bekerjadan beraktivitas dengan mudah
Potensi diri yang
bersifat psikologis
Potensi adalah daya, kekuatan, kemampuan, kesanggupan dan
kemampuan yang memungkinkan untuk dapat dikembangkan. Potensi psikologi adalah
kemampuan dan tekat yang bula untuk mengembangkan sesuatu
Potensi
Akademis/Belajar
Sesuatu disebut berkualitas unggul jika sesuai dengan
desain peruntukan atau kegunaannya. Demikian juga siswa atau pelajar yang
berkualitas baik adalah yang mampu menyelesaikan tugas belajar atau akademik
secara memadai
Potensi diri yang
bersifat Spiritual Keimanan
Spirit adalah sumber kekuatan. Spirit adalah inti dan pusat hati
nurani. Semua hal dalam hidup akan punya arti jika ada spirit bahkan hidup itu
pun, akan bermakna jika dilandasi spiritualisme dan keimanan. Tanpa spirit dan
iman, semua akan melemah, hancur lalu sirna. Dalam suasana bencana atau perang.
Seorang ibu dalam kondisi mengenaskan. Ia tertatih-tatih menyeret kakinya yang
berlumur darah. Dengan sisa-sisa tenanganya, ia gapai bayinya yang menangis
kahausan tergolek di pasir bebatuan. Meskipun ia lunglai dan pingsan. Ini
karena spirit.
Faktor-faktor apa saja
yang membuat potensi diri Anda bisa tergali?
a.
Percaya diri. Kurangnya percaya diri bisa
menghilangkan kesempatan Anda untuk menggali potensi diri Anda, akan tetapi
tidak menghilangkan potensi.
b.
Hobi dan minat. Jika Anda mengerjakan sesuatu yang
Anda sukai bahkan sebagai hobi atau minat pasti akan menghasilkan sesuatu yang
memuaskan (seharusnya). Jadi cobalah gali potensi yang sejalan dengan minat
Anda, akan tetapi jangan lupakan yang bukan minat Anda.
c.
Pergaulan. Misal jika Anda punya pergaulan
yang baik dengan orang yang pintar maka Anda akan jadi pintar.
PERANANAN
IQ, EQ, AQ DAN SQ DALAM BELAJAR
--------------------------------------------------------------------------------------------------
1. IQ (Intellegence Quotient)
Kecerdasan
intelektual adalah syarat minimum kompetensi. Intelegensi diartikan sebagai
keseluruhan individu untuk berpikir dan bertindak secara terarah, serta
mengolah dan menguasai lingkungan secara efektif (Marhten Pali, 1993)
Konsep intelegensi yang pertama kali di rintis oleh
Alfred Bined 1964, mempercayai bahwa kecerdasan itu bersifat tunggal dan dapat
diukur dalam satuan angka yaitu intelegence auotient (IQ)
Ini
berdasarklan penelitian terbaru telah terungkap adanya multiple intelligence
(kecerdasan majemuk). Gardner, 1994 menemukan dalam setiap anak tersimpan 8
kecerdasan yang siap berkembang, yaitu :
1. Kecerdasan Linguistik (word smart = cerdas
berbahasa)
2. Kecerdasan Matematik-logis (number smart =
cerdas angka)
3. Kecerdasan Spasial (Cerdas gambar)
4. Kecerdasan Kinestetik-Jasmani (body smart =
cerdas tubuh)
5. Kecerdasan Musikal (Cerdas music = nada suara)
6. Kecerdasan Interpersonal (Self smart = cerdas
diri)
7. kecerdasan Intrapersonal (people smart = cerdas
bergaul)
8. Kecerdasan Naturalis (cerdas alam)
Yang
menggembirakan dari paradigm baru tentang intelligence adalah pandangan bahwa
TIDAK ADA MURID YANG BODOH ! Setiap anak punya kecerdasan yang menonjol satu
atau dua jenis dan siap untuk berprestasi.
2. EQ (Emotion Qoutient)
Penelitan
mutakhir menjelaskan bahwa kecerdasan intelektual belumlah cukup. IQ
menyumbangkan 20% dari keberhasilan. Yang lebih banyak perannya dalam
keberhasilan seseorang adalah kecerdasan emosional (80%)
Apakah kecerdasan emosional itu ? Kecerdasan
emosional adalah kemampuan untuk mengenali perasaan sendiri dan perasaan orang
lain, kemampuan memotivasi diri sendiri, kemampuan mengelola emosi dengan baik
dan dalam berhubungan dengan orang lain. Jelaslah EQ sangat besar peranannya
untuk memilih segala kesuksesan termasuk sukses di bangku sekolah.
Daniel Goldman mengembangkan EQ menjadi 5 kategori
dengan point-point yakni :
a. Kesadaran diri : kesadaran emosi diri menilai
peribadi dan percaya diri
b. Pengaturan diri : pengendalian diri, sikap dapat
dipercaya, waspada, adaptif dan inovatif.
c. Motivasi : Dorongan berprestasi, komitmen,
inisiatif dan optimism
d. Empati : memahami orang lain, pelayanan,
membantu pengembangan orang lain, menyikapi perbedaan dan kesadaran politis
e. Keterampilan social : pengaruh persuasi
keterampilan berkomunikasi, kepemimpinan, katalisator dan perubahannya,
manajemen konflik, keakraban, kerjasama dan kerja tim.
3. AQ (Adversity Quotient)
Mengapa
banyak orang yang jelas-jelas cerdas/berbakat tetapi gagal membuktikan potensi
dirinya ?
Berapa banyak siswa yang memiliki IQ tinggi tetapi
gagal dalam meraih prestasi belajar ? Sebaliknya tidak sedikit orang yang
memiliki IQ tidak tinggi tetapi justru lebih unggul dalam presatis belajar. Pada umumnya ketika
dihadapkan pada kesulitasn dan tantangan hidup kebanyakan manusia menjadi loyo
dan tidak berdaya. Mereka berhenti berusaha sebelum dan kemampuannya
benar-benar teruji. Banyak orang yang gampang menyerah sebelum berperang.
Mereka inilah yang dimaksudkan dengan rendah Adversity Qoutientnya.
Adversity Qoetient adalah kemampuan /
kecerdasan seseorang untuk dapat bertahan menghadapi kesulitan-kesulitan dan
mampu mengatasi tantangan hidup
Paul G Stoltz adalah, penemu teori AQ ini
berdasarkan penelitiannya ada tingkatan AQ pada masyarakat manusia ini, yakni :
a. Tingkat ‘Quitters” (orang-orang yang berhenti)
Quitters
adalah orang yang paling lemah AQnya. Ketika menghadapi berbagai kesulitan
hidup, mereka berhenti dan langsung menyerah mereka memilih untuk tidak
mendaki, mereka kelua, mundur dan menghindar dari kewajiban/tugas-tugas hidup.
Mereka tidak memanfaatkan peluang, potensi dan kesemapatan dalam hidup.
Contoh : seorang individu yang tidak berkutik hanya
mengeluh ketika ditimpa kondisi buruk, mislanya penderitaan, kemiskinan dan
kebodohan dan lain-lainnya.
b. Tingkat “Campers” (Orang yang berkemah)
“Campers
adalah AQ tingkat sedang. Awalnya mereka giat medaki, berjuang menyelesaikan
tantangan kehidupan. Namun ditengah perjalan mereka berhenti juga. Mereka telah
jenuh dan bosan, merasa sudah cukup, mengakhiri pendakian dengan mencari tempat
yang data dan nyaman.
Contohnya : seorang yang mengira bahwa sukses itu
dalah yang pentidk sudah naik kelas/lulus, meskipun pas-pasan saja. Sudah punya
harta/jabatan baru sudah cukup sukses di dunia sudah cukup !
c. Tingkat “Climbars” (Orang yang Mendaki)
Climbers
adalah pendaki sejati. Oang yang seumur hidup mencurahkan diri kepada pendakian
hidup. Mereka paham dan sadar bahwa sukses itu bukan hanya dimensi fisik
material, tetapi seluruh dimensi : fisik, moral, sosial, spiritual dan
seterusnya.
Mereka adalah orang yang selalu mencari hakikat
hidup, hakikat manusia yang diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna dan
akan kembali kepada Sang maha Pencipta. Mendaki hidup abadi, yang jauh lebih
panjang.
4. SQ (Spritual Qoutient)
Hasil penelitian di ratusan perusahaan dan kalangan
eksekutif bisnis menunjukkan bahwa spirit itu sungguh penting. Spirit menjadi
salah satu faktor penentu sukses salah satu contoh spirit mereka adalah
keyakinan bahwa bisnis itu bermakna besar bagi diri, keluarga dan masa depan
umat manusia. Sebaliknya keringnya spirit akan meruntuhkan seseorang atau
perusahaan.
Pengertian Kecerdasan Spiritual (SQ)
Spiritual adalah initi dari pusat diri sendiri.
Kecerdasan spiritual adalah sumber yang mengilhami, melambangkan semangat dan
mengikat diri seseorang kepada nilai-nilai kebenaran tanpa bata waktu (Agus
Nggermanto, 2010). M. Zuhri menambahkan, bahwa SQ merupakan kecerdasan yang
digunakan untuk “berhubungan” dengan Tuhan Yang Maha Esa.
Ciri-ciri SQ Tinggi
Menurut Dimitri Mahayana (Agus Nggermanto, 2001),
cirri-ciri orang yang ber-SQ tinggi adalah :
a. Memiliki prinsip dan visin yang kuat
b. Mampu melihat kesatuan dalam keanekaragaman
c. Mampu memaknai setiap sisi kehidupan
d. Mampu mengelola dan bertahan dalam kesulitan dan
penderitaan
AKU SUDAH
PUBER ATAU BELUM ?
---------------------------------------------------------------------------------------------------
A.
Aku
Puber?
Aku
sangat terkejut ketika menemukan bercak darah pada rokku tadi siang di sekolah.
Ada apa degnanku? Mengapa aku terluka? Aku sangat bingung dan juga takut.
Namun, rasa malu melebihi semua itu. Rasanya aku ingin menangis. Sahabatku,
Ani; hanya diam terpaku, memandangku dengan berbagai perasaan. Akan tetapi,
sedetik kemudian ia menarikku dan mengajak menemui Bu Lia, guru pembimbingku di
sekolah.
Aku
tidak menemukan keterkejutan di mata Bu Lia. Ia tersenyum ramah, dan
meminjamkan aku rok sekolah. Ia juga bercerita banyak tentang apa yang terjadi
padaku. Pada dasarnya ia mengatakan aku mulai memasuki masa puber yang ditandai
dengan haid yang pertama.
Sumber:
dokumentasi pribadi
Banyak
di antara kita yang tidak memahami ketika pertama kali mengalami
menstruasi/haid walaupun tidak sedikit juga yang sudah paham. Namun, peristiwa
pertama kali menginjak masa puber selalu saja membingungkan. Oleh karena itu,
baik bagi kita memperoleh informasi sebanyak-banyaknya mengenai masalah ini.
Apakah puber
atau pubertas itu?
Kata pubertas
berasal dari kata latin yang berarti ‘usia kedewasaan’. Elizabeth B.
Hurlock dalam buku Psikologi Perkembangan menjelaskan bahwa pubertas
merupakan masa yang mengawali masa Dewasa dan biasanya berlangsung secara singkat. Ia
juga mengutip definisi masa puber yang sibuat oleh Root, yaitu suatu
tahap dalam perkembangan manusia di mana terjadi kematangan alat-alat seksual
dan reproduksi yang disertai dengan perubahan dalam pertumbuhan fisik dan
psikologis.
Dalam
modul 1 Kesehatan Reproduksi Dewasa yang
diterbitkan oleh BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) dikatakan
bahwa seseorang mulai memasuki masa puber pada usia 9-10 tahun dan berakhir
pada usia sekitar 15-16 tahun.
Dari
beberapa penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa masa puber adalah tahap
yang mengawali masa Dewasa , di mana terjadi kematangan alat-alat seksual dan
reproduksi yang disertai dengan perubahan dalam pertumbuhan fisik dan
psikologis yang biasanya terjadi selama dua samapi empat tahun.
Secara
biologis, masa puber dicapai ketika hypothalamus mulai bekerja. Hypothalamus
adalah salah satu organ penting dalam otak manusia selain hipofisis yang mengatur
aktivitas seksual normal, seperti perkembagnan cirri seksual primer dan
sekunder. Hypothalamus merupakan pusat pengendali tubuh manusia, sementara
hipofisis adalah kelenjar yang berfungsi sebagai pusat dari seluruh system
kelenjar penghasil hormone tubuh. Hypothalamus terletak di dasar otak, tepatnya
pada bagian diensefalon, yaitu batas antara otak besar dan otak kecil.
Bila
hypothalamus belum mulai bekerja, kelenjar hipofisis hanya membantu laju
pertumbuhan tubuh yang diproduksinya. Akan tetapi, bila sudah mulai bekerja,
kelenjar ini akan membawa kita memasuki masa pubertas.
Aku Sudah Dewasa !
Masa puber adalah periode yang
unik dan khusus yang ditandai oleh perubahan tertentu dalam perkembagnan
manusia. Ketika memasuki masa Dewasa , pertumbuhan dan perkembangan kita akan
berlangsung dengan cepat. Kita akan mengalami perubahan fisik dan psikis.
Sekalipun demikian, perubahan ini berbeda antara individu yang satu dan yang
lainnya. Salah satu factor penentu perbedaan tersebut adalah perbedaan genetic
dan lingkungan, seperti kesehatan, gizi, dan kondisi emosional.
Factor genetic akan mempengaruhi
kelenjar-keelnjar endokrin yang menghasilkan hormon-hormon tertentu. Gizi yang
buruk pada masa kanak-kanak menyebabkan kurangnya produksi hormone pertumbuhan,
sementara gangguan emosional mengakibatkan produksi hormone adrenal steroid
berlebihan yang merugikan hormone pertumbuhan. Misalnya, jika pertumbuhan masa
puber terganggu oleh penyakit, gizi yang buruk, atau ketegangan emosional yang
lama, akan terjadi penundaan penyatuan tulang-tulang sehingga anak tidak dapat
mencapai tubuh tinggi yang sempurna. Namun, bila gangguan ini cepat diketahui
dan diadakan perbaikan, pertumbuhan dapat dipercepat sampai tiga atau empat
kali dan kecepatan ini terus berlangsung
samapai anak mencapai batas potensial bawaannya.
B.
Perubahan
Fisik
Perubahan
fisik pada Dewasa putra dan putrid
terutama terjadi karena pengaruh hormone yang dihasilkan kelenjar hipofisis.
Kelenjar ini terdapat di dasar otak, tepatnya di lekukan kecil pada sella
tursica, yaitu suatu bagian yang serupa dengan batang terikat yang ada di
bawah serebrum. Hipofisis dihubungkan dengan hypothalamus melaluitangkai
hipofisis.pelepasan hormone dari hipofisis diatur okeh hypothalamus. Kelenjar
hipofisis akan menghasilkan hormone yang berbeda pada pria dan wanita. Pada
pria, hormone tersebut dinamakantestosteron karena dihasilkan oleh testis,
sedangkan pada wanita dinamakan estrogen dan progesterone yang diproduksi di
indung telur.
Adanya
hormone-hormon ini memberi pengaruh pada perubahan fisik Dewasa . Perubahan ini
bisa tampakl dan tidak tampak. Pada Dewasa putra, perubahan yang tampak ddari luar antara
lain:
1.
Otot menguat
2.
Tumbuh jakun
3.
Tumbuh bulu di ketiak,
muka (kumis dan janggut), dan sekitar kemaluan
4.
Kulit dan rambut
berminyak
5.
Suara menjadi besar atau
berat
6.
Penis dan buah zakar
membesar
Sementara
itu, perubahan yang tidak tampak dari luar adalah mengalami mimpi basah. Yang
dimaksud dengan mimpi basah adalah ejakulasi secara tidak disadari yang terjadi
secara alami. Ejakulasi merupakan peristiwa keluarnya sperma dari penis.
Laki-laki memproduksi sperma setiap hari, tetapi tidak harus selalu dikeluarkan
melalui ejakulasi. Sperma yang tidak dikeluarkan melalui ejakulasi akan diserap
oleh tubuh dan dikeluarkan melalui cairan keringat dan kotoran.
Pada Dewasa
putrid, perubahan fisik yang tampak dari
luar antara lain:
1.
Tumbuh payudara
2.
Putting payudara menonjol
keluar
3.
Bentuk tubuh berlekuk
(berbentuk)
4.
Tumbuhbulu di ketiak dan
sekitar kemaluan
Sementara
itu, perubahan yang tidak tampak dari luar adalah mengalami menstruasi (datang
bulan/haid) secara berkala. Dalam kurun waktu tertentu, sel telur (ovum) yang
sudah matang akan dikeluarkan dari indung telur. Kemudian, sel telur ini
bergerak melalui saluran telur menuju rahim. Dinding rahim akan mengalami
penebalan dan siap menerima hasil pembuahan. Akan tetapi, bila sel telur tidak
bertemu dengan sperma (tidak dibuahi), sel telur (ovum) yang sudah matang akan
dikeluarkan dari indung telur. Kemudian, sel telur ini bergerak melalui saluran
telur menuju rahim. Dinding rahim akan mengalami penebalan dan siap menerima
hasil pembuahan. Akan tetapi, bila sel telur tidak bertemu dengan sperma (tidak
dibuahi), sel telur dan seluruh jaringan yang terbentuk pada dinding rahim akan
rontok, selanjutnya dikeluarkan dari rahim sebagai menstruasi/haid.
Saat
menstruasi, Dewasa putrid
terkadangmengalami rasa nyeri. Rasa nyeri ini bervariasi pada setiap orang,
mulai dari yang ringan sampai berat. Rasa nyeri yang berat (dismenorea) kadang
begitu hebat hingga menunggu aktivitas sehari-hari. Nyeri haid dibedakan
menjadi dua jenis, yaitusebagai berikut.
a.
Nyeri
haid primer
Nyeri
haid primer adalah nyeri yang timbul sejak haid pertama dan akan pulih dengan
sendirinya seiring semakin stabilnya hormone tubuh atau perubahan posisi rahim
setelah menikah dan melahirkan. Nyeri haid ini tergolong normal dan tidak
membahayakan kesehatan. Namun dapat berlebihan bila dipengaruhi oleh factor
fisik dan psikis seperti stress, shock, penyempitan pembuluh darah,
penyakit yang menahun, kurang darah, kondisi tubuh yang menrun, atau karena
pengaruh hormone prostaglandin F2.
b.
Nyeri
haid sekunder
Nyeri
ini biasanya baru muncul jika ada penyakit yang datang kemudian. Penyebabnya
adalah kelainan atau penyakit seperti infeksi rahim, kista/polip, tumor sekitar
kandungan, atau karena kelainan kedudukan rahim yang menetap.
Beberapa
hal berikut dapat dilakukan untuk mengatasi rasa nyeri atau sakit perut sewaktu
menstruasi:
1.
Mengompres bagian tubuh
yang paling terasa kram (bisa di perut atau pinggang belakang) dengan botol
panas (hangat)
2.
Mandi air hangat
3.
Minum minuman hangat yang
mengandung kalsium tinggi, seprti susu dan yoghurt
4.
Mencoba untuk berjalan
5.
Menggosok-gosok perut
atau pinggang yang sakit
6.
Mengambil posisi tubuh
meningging agar rahim tergantung ke bawah sehingga dapat membantu relaksasi
7.
Menarik nafas dalam-dalam
secara perlahan untuk relaksasi
8.
Mengkonsumsi obat
pengurang rasa sakit karena haid dengan pengawasan dokter.
Di
samping rasa nyeri, kadang ada beberapa gejala yang menyertai sebelum dan saat
menstruasi yang disebut gejala premenstruasi, yaitu:
1.
Perasaan malas bergerak
yang dapat menyertai sebelum dan saat menstruasi
2.
Nafsu makan meningkat
3.
Emosi menjadi labil dan
muncul perasaan-perasaan negative, sehingga kita menjadi lebih sensitive dan
mudah uring-uringan
4.
Mengalami kram perut
(dismenorea)
5.
Mual dan nyeri kepala
6.
Pingsan
7.
Berat badan naik (karena
tubuh menyimpan air dalam jumlah yang banyak).
Hal tersebut di atas dapat diatasi dengan cara:
a.
Mengurangi makan-makanan
yang mengandung garam, seperti kentang goring, kacang-kacangan, dan makanan
berbumbu untuk mengurangi penahanan air berlebihan;
b.
Mengurangi makanan yang
mengandung tepung, gula, kafein, dan coklat;
c.
Banyak minum air putih,
jus buah-buahan, dan teh;
d.
Meningkatkan konsumsi
makanan yang mengandung kalsium dan vitamin C tinggi seminggu sebelum
menstruasi;
e.
Jika menstruasi cukup
banyak mengeluarkan darah, perbanyaklah makan makanan atau suplemen yang
mengandung zat besi agar terhindar dari enemia.
Pada
saat mengalami menstruasi, para wanita atau Dewasa putrid tetap bisa beraktivitas seperti biasa
tanpa harus membatasi ruang gerak aktivitasnya. Bahkan, gerak yang dilakukan
bisa mengurangi rasa nyeri yang dirasakan.
Berbagai
perubahan fisik yang terjadi pada pria dan wanita dapat menimbulkan permasalahan-permasalahan
berikut ini.
1.
Bau badan.
Bau badan adalah bau tidak enak yang
dikeluarkan tubuh akibat produksi kelenjar kringat yang berlebih. Pria
cenderung mengalami bau badan karena kelenjar keringat pada pria lebih aktif.
Cara mengatasi bau badan adalah dengan mandi teratur, menggunakan deodorant
atau bedak khusus untuk bau badan, dan menjaga kebersihan pakaian.
2.
Jerawat.
Jerawat merupakan sumbatan kelenjar minyak
oleh kotoran. Pencegahan timbulnya jerawat dapat dilakukan dengan membersihkan
muka dengan sabun khusus (ph balanced) secara teratur, menggunakan
kosmetika ph balanced, tidak menggunakan obat antijerawat, mengurangi
makanan berlemak (gorengan, kacang, cokelat, dan es krim), tidak memencet atau
memegang jerawat karena akan menambah infeksi. Bila jerawat dirasa sudah
berlebih dan terjadi infeksi, maka kita perlu memeriksakan diri ke dokter.
3.
Menstruasi belum teratur.
Terkadang, hal ini dapat menjadi masalah
besar karena kekhawatiran akan adanya kelainan dalam diri kita atau kemungkinan
hamil. Sebenarnya hal ini tidak perlu dikhawatirkan karena siklus haid pada
awal masa puber memang belum teratur. Setelah kurun waktu tertentu, siklus haid
akan menjadi teratur. Oleh karena itu, kita perlu mencatat siklus haid kita
sampai menemukan pola siklus yang teratur.
4.
Perkembangan fisik yang
lebih cepat atau lebih lambat dari teman sebaya.
Seperti telah dijelaskan di atas, perbedaan
perkembangan fisik dipengaruhi oleh factor genetic (keturunan) dan factor
lingkungan seperti gizi.
5.
Perbedaan cirri-ciri seks
primer dan sekunder dengan Dewasa lainnya.
Contohnya ukuran payudara pada Dewasa putri tidak mempunyai kumis pada Dewasa putra.
Hal ini juga tidak perlu dikhawatirkan
karena setiap orang adalah unik dan perbedaan-perbedaan tersebut tergolong
normal selama tidak terjadi perbedaan yang mencolok dengan teman sebaya
lainnya.
C.
Perubahan
Psikis
Di
samping perubahan fisik, baik pria maupun wanita juga akan mengalami perubahan
psikis, sebagai berikut.
1.
Mulai tertarik kepada
lawan jenis. Perkembangan cirri-ciri seks sekunder yang membawa perubahan pada
penampilan laki-laki dan perempuan menumbuhkan ketertarikan bagi lawan
jenisnya. Hal ini biasanya menyebabkan perubahan pada perilaku Dewasa .
Perubahan perilaku yang terjadi di antaranya sebagai berikut.
a.
Kecenderungan wanita
untuk mempercantik diri. Kekhawatiran tidak dapat menarik perhatian dan tidak
disenangi laki-laki membuat Dewasa putrid berusaha mempercantik penampilannya.
b.
Kecenderungan pria untuk
menunjukkan kejantanannya. Salah satu tugas perkembangan Dewasa yaitu tercapainya kejelasan peran laki-laki
dan perempuan yang diwujudkan dengan menampilkan sikap, perilaku, melakukan
aktivitas atau mengenakan sesuatu yang diasosiasikan pada jenis kelamin
tertentu.
c.
Perubahan kejiwaan,
seperti rendah diri, pemalu, cemas, bimbang, dan salah tingkah bila menghadapi
lawan jenis. Beberapa perubahan terkadang mengakibatkan ketidaknyamanan pada Dewasa
. Tidak adanya kesiapan untuk menerima perubahan tersebut dapat memberikan
dampak negative pada kejiwaan Dewasa seperti tersebut di atas.
d.
Lebih senang untuk
berkumpul di luar rumah. Tugas perkembangan yang menuntut kemampuan
bersosialisasi dan kebutuhan untuk diterima oleh kelompok membuat Dewasa sering menghabiskan waktu untuk berkumpul
dengan teman sebaya.
2.
Cenderung sering
membantah orangtua, ingin menonjolkan diri, dan kurang pertimbangan. Dewasa berharap orang dewasa dapat memahami perubahan
yang terjadi pada mereka. Kurangnya pengertian dari orang dewasa dan
ketidakmatangan emosi membuat Dewasa kurang dapat bersikap lebih tepat pada kondisi
yang tidak sesuai harapannya.
3.
Saat menjelang haid,
wanita menjadi lebih perasa, mudah sedih, marah, dan cemas tanpa alasan.
Pada awal periode haid, Dewasa putri sering mengalami sakit kepala, punggung,
kejang perut, dan lain sebagainya. Kondisi tersebut mengakibatkan rasa lelah
dan sakit sehingga menyebabkan tekanan psikologis seperti tersebut di atas.
Berkaitan
degnan menstruasi yang pertama kali, kadang timbul efek psikologis dari
menstruasi berupa berkecamuknya berbagai perasaan dalam diri kita seperti malu,
cemas, dan takut. Selain itu, kita cenderung membatasi gerak-gerik hingga
merasa tidak bebas. Kita menganggap menstruasi itu menjijikkan dan kotor
padahal sebetulnya darah menstruasi bukan darah kotor. Seperti yang telah
dijelaskan di atas, darah menstruasi adalah darah yang dikeluarkan dari hasil
peluruhan dinding rahim akibat sel telur tidak dibuahi. Bau tidak sedap yang
sering dialami biasanya berasal dari darah yang telah bercampur dengan oksigen.
D.
Aku Siap
Menjadi Dewasa !
Berbagai
perubahan yang kita alami, baik fisik maupun psikis, hendaknya di terima
sebagai sesuatu yang wajar diiringi dengan kesiapan diri untuk beradaptasi.
Sikap terbuka dengan bertanya maupun
bercerita pada orang yang lebih dewasa dan dapat dipercaya, seperti
orangtua, keluarga, dan guru dapat membantu kita melalui masa yang penuh
gejolak ini dengan sikap dan perilaku yang lebih tepat.
Sikap
penerimaan terhadap perubahan fisik dan psikis juga dapat diwujudkan dalam
berbagai hal, seperti membaca buku atau artikel-artikel yang berkaitan dengan Dewasa
. Aktivitas positif seperti ini dapat menambah wawasan dan memperkecil risiko
kemungkinan terjadinya hal-hal yang idak diinginkan, seperti pergaulan bebas
dan ketidakpercayaan diri. Di samping itu, kita juga dapat bergabung dengan perkumpulan-perkumpulan
Dewasa yang ada di sekitar kita sesuai
dengan minat dan bakat, baik yang bersifat social kemasyarakatan maupun lingkup
keagamaan.
Sikap
penerimaan ini sangat penting bagi perkembangan diri kita selanjutnya.
Penolakan terhadap perubahan fisik dan psikis yang kita alami akan menimbulkan
goncangan-goncangan dalam diri kita. Menurut Dr. Singgih D. Gunarsa dan Dra.
Y. Singgih D. Gunarsa, dalam bukunya yang berjudul Psikolog Dewasa ,
Dewasa putri yang bereaksi negatif dalam
menghadapi haid pertamanya akan mengeluh atau bahkan mencaci maki keadaan yang
menyebabkan badannya “kurang enak”. Hal ini mengakibatkan perasaan tidak puas
dengan keadaan dan merasa menyesal telah dilahirkan sebagai seorang wanita.
Perubahan
fisik dan psikis yang terjadi juga mempengaruhi hubungan social kita dengan
lingkungan sekitar, seperti lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Sikap
orangtua yang kurang memahami perubahan yang terjadi cenderung sering
berbenturan dengan sikap Dewasa yang
berubah sehingga Dewasa menjadi sering
mambantah orangtua, menganggap orangtua kuno, dan tidak memahami dunia Dewasa ,
bila keadaan ini terus berlangsung, dapat timbul dampak negative, terutama bagi
Dewasa , seperti malas di rumah, lebih senang berkumpul dengan teman yang
mengalami hal serupa.
Oleh
karena itu, kita harus pandai memilih teman karena peran teman sebaya pada masa
ini semakin besar. Dewasa cenderung
bersikap dan bertingkah laku sesuai dengan sikap dan perilaku teman-temannya.
Dorongan untuk selalu ingin mencoba yang dialami oleh Dewasa dapat dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak
bertanggung jawab.
Pengertian
dari orang dewasa, khususnya orangtua, sangat dibutuhkan pada masa puber,
terutama dalam menghadapi berbagai perubahan fisik dan psikologis. Di samping
itu, kita juga membutuhkan kekuatan iman agar dapat melalui masa yang penuh
gejolak ini dengan tenang. Bila keliru dan tidak kuat iman, kita dapat
terjerumus pada hal-hal negatif yang dapat merusak masa depan kita.
PERKEMBANGAN
SEX DEWASA DAN PENGENDALIAN DIRI
-------------------------------------------------------------------------------------------
Produksi hormon
Pada
awalnya kelenjar thripoid tersembunyi beberapa waktu sebelum manusia mencapai
akil baligh. Tugas kelenjar ini adalah menghambat tugas organ reproduksi yang
sudah ada semenjak manusia lahir.
Kemudian dimulai dari otak yang dipengaruhi oleh hypothelamus yang mengeluarkan zat yang
mempengaruhi kelenjar yang berada di otak. Dari sini akan keluar gonodotropin yang akan mengaktifkan
organ reproduksi wanita (ovarium) dan
organ reproduksi laki-laki ( testis
).
Selanjutnya dengan
aktifnya kedua kelenjar ini maka dihasilkan hormon
testosteron pada testis laki-laki
serta hormon estrogen dan progesteron pada ovarium wanita.
Hasrat sex / gejolak sex
a.
Menghayal / berfikir
b.
Rangsangan langsung, yaitu dengan jalan melihat, mendengar, menyentuh.
c.
Rangsangan-rangsangan pada bagian tubuh tertentu
TAnda-tAnda kematangan sex pada usia dewasa
muda :
a.
Berkurang / menahan diri dari onani
b.
Ketergantungan emosional dengan lawan jenis
c. Sibuk
dengan olah raga dan hiburan
d.
Munculnya hobi
e.
Pengarahan akhlak dan agama
f. Takut
memenuhi kebutuhan biologisnya dengan jalan tidak normal
g.
Sering mimpi basah
Akibat
Free Sex :
a. Hilangnya harga diri bagi Dewasa laki-laki dan hilangnya keperawanan bagi
wanita
b. Perasaan dosa yang mendalam , terkadang berakibat menjadi lemah dan
semakin jauh dengan Tuhan
c. Perasaan takut hamil
d. Apabila hubungan diteruskan akan menjadi hubungan yang gagal
e. Penghinaan masyarakat
Ada
banyak hal yang dapat dilakukan oleh Dewasa agar dapat menjaga dirinya dengan baik :
a. Agama yang baik
b. Bergaul dengan orang-orang baik
c. Komitmen dengan aturan agama dalam bergaul
dengan lawan jenis dan berpakaian.
d. Menghindari pergaulan bebas
e. Jangan berduaan
f. Pengawasan yang cerdas dari orang tua
g. Menjaga pAndangan dengan cara tidak melihat
gambar atau film porno
h. Puasa
i. Menjauhkan hal-hal yang membangkitkan sahwat
j. Menggunakan waktu senggang untuk kegiatan
yang bermanfaat
k. Menghindari aktifitas sendirian
l. Menjauhi orang-orang yang rusak
PSIKOLOGI DEWASA
-------------------------------------------------------------------------------
1. Siapa Dewasa itu ?
Dewasa itu adalah
suatu fase perkembangan yang dialami seseorang ketika memasuki usia 12 - 22 tahun. Mujiyono (Tesis : 1986) membagi Dewasa
menjadi tiga rentangan, yakni :
Dewasa Awal: 12 –
15 tahun, Madya: 15 – 18 tahun,
dan Akhir : 19 – 22 tahun
2.
Ciri-ciri atau Karakteristik Dewasa
a. Perkembangan Fisik
Fase Dewasa
adalah periode kehidupan manusia yang
sangat strategis, penting dan berdampak luas bagi perkembangan berikutnya. Pada
Dewasa awal, pertumbuhan fisiknya sangat
pesat tetapi tidak proporsional, misalnya pada hidung, tangan, dan kaki. Pada Dewasa
akhir,proporsi tubuhmencapai ukuran
tubuh orang dewasa dalam semua bagiannya (Syamsu Yusuf :2005). Berkaitan dengan perkembangan fisik ini, perkembangan
terpenting adalah aspek seksualitas ini dapat dipilah menjadi dua bagian, yakni :
1) Ciri-ciri Seks Primer
Dewasa pria mengalami pertumbuhan pesat pada organ
testis, pembuluh yang memproduksi sperma dan kelenjar prostat. Kematangan
organ-organ seksualitas ini memungkinkan Dewasa pria, sekitar usia 14 – 15 tahun, mengalami
“mimpi basah”, keluar sperma. Pada Dewasa
wanita, terjadi pertumbuhan cepat pada
organ rahim dan ovarium yang memproduksi ovum (sel telur) dan hormon untuk
kehamilan. Akibatnya terjadilah siklus “menarche”
(menstruasi pertama). Siklus awal menstruasi sering diiringi dengan sakit kepala,
sakit pinggang, kelelahan, depresi, dan
mudah tersinggung.
2)
Ciri-ciri Seks Sekunder
Seksualitas
sekunder pada Dewasa adalah pertumbuhan
yang melengkapi kematangan
individu sehingga tampak sebagai lelaki
atau perempuan. Dewasa pria mengalami pertumbuhan bulu-bulu pada
kumis, jambang, janggut, tangan, kaki, ketiak, dan kelaminnya. Pada pria telah
tumbuh jakun dan suara Dewasa pria
berubah menjadi parau dan rendah. Kulit berubah menjadi kasar.
Pada Dewasa wanita juga mengalami pertumbuhan bulu-bulu
secara lebih terbatas, yakni pada ketiak dan kelamin. Pertumbuhan juga terjadi
pada kelenjar yang bakal memproduksi air susu di buah dada, serta pertumbuhan
pada pinggul sehingga menjadi wanita
dewasa secara proporsional.
b. Perkembangan Kognitif
Pertumbuhan
otak mencapai kesempurnaan pada usia 12–20 thn secara fungsional, perkembangan
kognitif(kemampuan berfikir)Dewasa dapat
digambarkan sebagai berikut
a.
Secara intelektual Dewasa mulai dapat berfikir logis tentang gagasan
abstrak
b.
Berfungsinya kegiatan kognitif tingkat tinggi yaitu
membuat rencana, strategi, membuat
keputusan-keputusan, serta memecahkan masalah
c.
Sudah mampu menggunakan abstraksi-abstraksi, membedakan
yang konkrit dengan yang abstrak
d. Munculnya kemampuan
nalar secara ilmiah, belajar menguji hipotesis
e. Memikirkan masa depan,
perencanaan, dan mengeksplorasi alternatif untuk mencapainya
f.
Mulai menyadari proses berfikir efisien dan belajar
berinstropeksi
g.
Wawasan berfikirnya semakin meluas, bisa meliputi agama,
keadilan, moralitas, dan identitas (jati diri)
c. Perkembangan Emosi
Dewasa mengalami puncak emosionalitasnya,
perkembangan emosi tingkat tinggi. Perkembangan emosi Dewasa awal menunjukkan sifat sensitif, reaktif yang
kuat, emosinya bersifat negatif dan temperamental (mudah tersinggung, marah, sedih,
dan murung). Sedangkan Dewasa akhir
sudah mulai mampu mengendalikannya. Dewasa yangberkembang di
lingkungan yang kurang kondusif, kematangan emosionalnyaterhambat. Sehingga
sering mengalami akibat negatif berupa tingkah laku “salah suai”, misalnya :
1)
Agresif : melawan, keras kepala, berkelahi, suka
menggangu dan lain-lainnya
2)
Lari dari kenyataan (regresif)
: suka melamun, pendiam, senang menyendiri, mengkonsumsi obat penenang, minuman
keras, atau obat terlarang
Sedangkan Dewasa yang tinggal di lingkungan yang kondusif dan
harmonis dapat membantu kematangan emosi Dewasa menjadi :
1)
Adekuasi (ketepatan) emosi : cinta, kasih sayang,
simpati, altruis (senang menolong), respek (sikap hormat dan menghormati orang
lain), ramah, dan lain-lainnya
2)
Mengendalikan emosi : tidak mudah tersinggung, tidak
agresif, wajar, optimistik, tidak meledak-ledak, menghadapi kegagalan secara
sehat dan bijak
d. Pekembangan Moral
Dewasa sudah mampu berperilaku yang tidak hanya mengejar
kepuasan fisik saja, tetapi meningkat pada tatanan psikologis (rasa diterima,
dihargai, dan penilaian positif dari orang lain).
e. Perkembangan Sosial
Dewasa telah
mengalami perkembangan kemampuan untuk memahami orang lain (social cognition) dan menjalin
persahabatan. Dewasa memilih teman yang
memiliki sifat dan kualitas psikologis yang relatif sama dengan dirinya,
misalnya sama hobi, minat, sikap, nilai-nilai, dan kepribadiannya.
Perkembangan sikap yang cukup rawan pada Dewasa adalah sikap comformity yaitu kecenderungan untuk menyerah dan mengikuti bagaimana
teman sebayanya berbuat. Misalnya dalam hal pendapat, pikiran, nilai-nilai,
gaya hidup, kebiasaan, kegemaran, keinginan, dan lain-lainnya.
f. Perkembangan Kepribadian
Isu sentral pada Dewasa adalah masa berkembangnya identitas diri (jati
diri) yang bakal menjadi dasar bagi masa dewasa. Dewasa mulai sibuk dan heboh dengan problem “siapa
saya?” (Who am I ? ). Terkait dengan hal tersebut Dewasa juga risau mencari idola-idola dalam hidupnya
yang dijadikan tokoh panutan dan kebanggaan. Faktor-faktor penting dalam perkembangan integritas
pribadi Dewasa adalah :
1)
Pertumbuhan fisik semakin dewasa, membawa konsekuensi
untuk berperilaku dewasa pula
2)
Kematangan seksual berimplikasi kepada dorongan dan
emosi-emosi baru
3)
Munculnya kesadaran terhadap diri dan mengevaluasi
kembali obsesi dan cita-citanya
4)
Kebutuhan interaksi dan persahabatan lebih luas dengan
teman sejenis dan lawan jenis
5)
Munculnya konflik-konflik sebagai akibat masa transisi
dari masa anak menuju dewasa. Dewasa akhir sudah
mulai dapat memahami, mengarahkan, mengembangkan, dan memelihara identitas diri
Tindakan antisipasi Dewasa akhir adalah:
1)
Berusaha bersikap hati-hati dalam berperilaku dan
menyikapi kelebihan dirinya
2)
Mengkaji tujuan dan keputusan untuk menjadi model manusia
yang diidamkan
3)
Memperhatikan etika
masyarakat, kehendak orang tua, dan sikap teman-temannya
4)
Mengembangkan sikap-sikap
pribadinya
g. Perkembangan Kesadaran Beragama
Iman dan hati adalah penentu perilaku dan perbuatan
seseorang. Bagaimana perkembangan spiritual ini terjadi pada Dewasa ? Sesuai dengan perkembangannya kemampuan
kritis Dewasa hingga menyoroti
nilai-nilai agama dengan cermat. Mereka mulai membawa nilai-nilai agama ke
dalam kalbu dan kehidupannya. Tetapi
mereka juga mengamati
secara kritis kepincangan-kepincangan di masyarakat yang gaya hidupnya kurang
memedulikan nilai agama, bersifat munafik, tidak jujur, dan perilaku amoral
lainnya. Di sinilah idealisme
keimanan dan spiritual Dewasa mengalami
benturan-benturan dan ujian.
PROBLEM
SOLVING I
---------------------------------------------------------------------------------------------------
1. Pengertian Problem Solving
Problem solving sama artinya
dengan pemecahan masalah. Problem solving adalah suatu pendekatan dalam
menghadapi masalah. Problem solving juga merupakan suatu prosedur yang
didalamnya terdapat langkah-langkah yang harus diikuti dalam memecahkan sebuah
masalah yang dihadapi seseorang sebagai perorangan atau seseorang bagi pemimpin
organisasi atau anggota organisasi.
Pernahkah
Anda menghadapi masalah ?. Dapatkah Anda mengemukakan contohnya ?. Apakah
masalah yang Anda dihadapi masalah pribadi, sosial, belajar atau karier ?.
Bagaimanakah kebiasaan Anda dalam menghadapi
masalah yang pernah Anda hadapi ? Bagaimana pemecahannya ? atau langkah-langkah
apa yang Anda tempuh setiap masalah yang Anda hadapi ? Bagaiaman hasilnya ?
2. Apa Masalah Itu ?
Pengertian
masalah atau problem yang dihadapi seseorang berbeda dengan orang lain.
Pengertian masalah yang dihadapi oleh seorang pemimpin berbeda dengan dihadapi
oleh seorang pemimpin berbeda dengan yang dihadapi oleh seorang sarjana.
Berbeda pula oleh seseorang sebagai pemimpin/anggota organisasi.
Masalah dapat digambarkan sebagai suatu keadaan
(terlihat atai tidak terlihat) di mana antara yang diharapkan dengan kenyataan
tidak sesuai. Antara apa yang direncanakan dengan kenyataan tidak sesuai. Atau
terdapat hambatan yang diinginkan dengan keadaan sebenarnya.
Masalah
berbeda dengan keluhan. Keluhan bieasanya merupakan akibat dan masalah yang tidak
jelas atau tidak teratasi/tidak terselesaikan. Kelihan yang dirasakan seseorang
dapat dijadikan pertanda seseorang sedang mengalami masalah yang tidak dikenali
atau sebuah masalah yang dipecahkan.
Masalah yang tidak dipecahkan akan dapat
menimbulkan masalah baru. Oleh sebab itu setiap orang harus menyikapi setiap
masalah yang dialaminya.
3. Bagaimana menyikapi masalah
Lari dari masalah ?
Menghadapi dan memecahkannya ?
Mengeluh
Tidak tahu apa yang harus dilakukan ?
Meminta bantuan kepada orang lain ?
Setiap orang tidak mungkin dapat menyikapi
masalahnya dengan tepat apabila ia tidak atau belum mengenali masalah itu.
Disamping itu ia harus mengenali sumber masalah yang dialami. Pada umumnya
masalah yang dialami setiap orang bersumber dari dalam diri sendiri (internal)
dan dapat juga bersumber dair luar diri (eksternal).
Sebagai seorang siwa malah yang bersumber dari
dalam diri sendiri meliputi kondisi pribadi misalnya kecerdasan, bakat, fisik,
nilai, kepribadian, ketrampilan belajar dan sebagainya. Sedangkan yang
bersumber dari luar diri seperti kondisi fisik sosioemosional di lingkungan
keluarga dan sekolah (pencahayaan, kebersihan, sirkulasi udara, hubungan dengan
teman, dengan guru dan lain sebagainya) sarana belajar pribadi dan sekolah.
Langkah-langakh dalam memecahkan masalah
Dalam memecahkan masalah yang dialami perlu
memahami langkah-langkah berikut :
MERUMUSKAN
MASALAH YANG DIHADAPI |
MEMILIH
ALTERNATIF YANG PALING TEPAT |
MENGHIMPUN
BERBAGAI ALTERNATIF PEMCAHAN |
MELAKSANAKAN
PILIHAN DALAM BENTUK KEGIATAN NYATA |
MENGANALISA SEBAB
AKIBAT MASALAH |
Keterangan :
Merumuskan Masalah
Untuk mengetahui hakikat daripada sesuatu masalah
tidaklah mudah, karena masalah yang sebenarnya dihadapi sering terselubung
dalam berbagai bentuk berupa gejala –gejala yang tampak dan tidak tampak. Oleh
sebab itu, diperlukan, pendidikan dan pengalaman untk dapt mencari sebab akibat
yang tepat guna mencari pemecahaannya. Demikian juga halnya dengan msalah yang
perlu dipecahkan melakui satu keputusan. APa yang tampak seperti masalah dalam
satu organisasi belum tentu merupakan masalah yang sebenarnya. Yang terlihat
itu mungkin hanya gejalanya saja, sedangkan hakekat yang sebenarnya dari
masalah itu perlu dipahami lebih mendalam.
Orang Amerika (Industriwan Charles F Kattering)
mengatakn “ Suatu masalah yang sudah didefinisikan dengan baik berarti sudah
separo terpecahkan”. Sebuah masalah dapat dirumuskan dalam bentuk kalimat
pernyataan atau kalimat pertanyaan.
Contoh : Kekurang dana rekrasi ke Taman Wisata
Sondokor / Mengapa terjadi kekurangan dana rekreasi ke Taman Wisata Sondokoro
Analisa Sebab-AKibat
Setiap masalah yang akan dipecahkan perlu
diketahui sebab masalah itu terjadi dan akibatyang akan meuncul bila tidak
diatasi. Dalam menganalisa sebab akibat dari suatu masalah memerlukan
pengetahuan dan pengalaman, memerlukan data dan fakti yang jleas/akurat. Tanpa
hal itu akan sulit mencari solusi dari masalah yang dihadapi. Hal ini bertujuan
untuk memperkecil resiko yang muncul dari sebuah keputusan yang akan diambil
dari pemecahaan masalah yang dialami.
Mengapa terjadi kekurangan dana rekresi ke Taman
Wisata Sondokor ? Padahal waktu keberangkatan yang direncanakan sudah dekat.
Apakah akibatnya bila dana yang dibutuhkan tidak terkumpul sesuai jadwal ?
Menghimpun Alternatif Pemecehan
Kegiatan berikutnya ialah menentukan alternative
pemecahan, yaitu berbagai kemungkinan yang dapat dipilih untuk dilaksanakan
sebagai jalan keluar dari masalah dihadapi.
Setiap alternative harus dikaji faktor-faktor
pendukung dan faktor penghamat yang ada dalam setiap alternative. Keuntungan
apakah yang akan diperoleh apabila alternative tersebut menjadi pilihan atau
sebaliknya kerugian/resiko apa yang akan muncul apabila alternative tersebut
akan dipilih. Di samping itu juga harus diperhitungkan kekuatan kemauan dan
kemampuan untuk melaksanakannya unbtuk menghindari munculnya masalah baru.
Memilih Alternatif yang Paling Tepat
Ukuran alternative yang paling tepat dapat
dilihat dari segi biaya waktu, sarana, kemampuan dalam melaksankannya.
Dengan kata lain apakah alternative yang
dipilih dapat mepermudah tercapainya tujuan, dapat mengurangi kerugian, dapat
mengurangi konflik dengan orang lain, dapat memberikan kepuasan mampu dan mau
melaksanakannya dan sebagainya.
Melaksanakan Pilihan dalam Bentuk Kegiatan
Terencana
Keputusan yang diambil akan dapat berfungsi
mememcahkan masalah apabila dapat dilaksanakan. Oleh karena itu harus dususn
rencana kegiatan pelaksanaannya. Keputusan yang diambil oelh perorangan untuk
mengatasi masalah perorangan tetap memerlukan rencana kegiatan pelaksanannya,
apabila keputusan yang diambil oleh orangiasai untuk keperluan memecahkan
masalah organisasi yang pelaksanannya melibatkan banyak orang memerlukan
koordinasi, pengawasan dan penggunaan biaya sangat diperlukan adanya rencana
kegiatan yang matang agar masalah dapat terpecahkan dan tidak muncul/mengurangi
munculnya masalah yang baru yang lebih rumit.
MOTIVASI BELAJAR
-----------------------------------------------------------------------------------------------
Hari-hari
pertama di kelas XI atau kelas XII adalah suatu kebanggan tersendiri, karena
telah berhasil melampaui perjuangan yang cukup berat. Namun hasil yang telah
dicapai tersebut sekarang harus dipertanggungjawabkan. Perjuangan belum akhir,
dimana kita harus mengakhiri masa belajar SMP dan untuk kemudian melanjutkan ke
SMA/MA atau SMK, Perguruan Tinggi, Bekerja dan seterusnya. Pada prinsip
sepanjang hidupnya manusia akan menghadapi perjuangan, dan untuk dapat
melampaui setiap perjuangan perlu adanya semangat atau motivasi. Perhatikan
ilustrasi berikut :
4.
Ani ingin menjadi dokter,
maka setiap hari Ani selalu berusaha menyiapkan diri dengan seabik-baiknya
mulai dari belajar, mengerjakan tugas-tugas, latihan soal, membuat catatan,
diskusi/belajar kelompok, sampai berusaha memahami bagaimana seharusnya
berkepribadian seorang dokter, disamping selalu berdoa dan rajin beribadah.
Karena kerja kerasnya itu maka Ani
selalu mendapat peringkat terbaik disekolahnya. Keinginan yang kuat ANi dapat
memotivasi dirinya dalam belajar.
5.
Roni mempunyai kegemaran
main gitar. Ia ingin sekali memiliki gitar, tetapi tabungannya belum cukup.
Mengetahui hal tersebut orang tua ROni mengatakan bahwa kalau ingin dibelikan gitar,
nanti kalau naik kelas dan nilainya dapat mencapai peringkat 5 besar. Mendengar
kata-kata ayahnya, Roni menjadi tambah semangat belajarnya. Ia betul-betul
belajar keras dan berdoa agar memenuhi harapan orang tuanya. Contoh diatas
memberikan gambaran bahwa semangat belajar ROni timbul karena factor luar,
yaitu ingin mendapat gitar dan ingin
memenuhi harapan orang tuanya.
6.
Rudi adalah anak pertama
dari tiga bersaudara, adiknya masih kecil-kecil, Rudi adalah harapan
satu-satunya orang tuanya yang akan dapat membantu ekonomi keluarga. Tapi
sayangnya Rudi mempunayi pandangan yang berbeda dengan orang tuanya. Sebagai
anak yang mulai berangkat Dewasa , ia ingin ‘gaul’ seperti teman-temannya.
Dengan dalih kebebasan, ia tidak segan-segan membantah nasehat orang tuanya.
Hampir setiap hari ia ‘nongkrong’ bersama teman-temannya, kadang-kadang sampai
larut alam, sehingga paginya malas untuk masuk sekolah. Kalau sudah demikian
itu ia terus bolos sekolah, juga tidak pulang ke rumah, melainkan jalan-jalan
kebeberapa tempat hiburan. Suatu hari ditanya oleh guru pembingan kenapa tidak
masuk sekolah, jawabnya sederhan yaitu ‘malas’
Memperhatikan
cerita Rudi, timbul pertanyaan “kenapa Rudi malas?” Rudi malas karena pada
dirinya ridak ada motivasi. Mengapa tidak ada motivasi ? Jawabnya adalah karena
Rudi :
f.
TIdak mempunyai
tujuan/cita-cita yang jelas dan kuat.
g.
Tidak memahami keinginan
orang tuanya
h.
Tidak memahahi bahwa
hidup itu penuhh kesulitan
i.
Tidak memahami aturan dan
tata tertiib sekolah
j.
Tidak memahami diri
(tugas dan kewajiban sendiri
Dari
beberapa ilustrasi dapat diketuhi bahwa motivasi sangat diperlukan dalam
mencapai suatu tujuan. Juga dapat diketahui bahwa motivasi ada yang berasal
dari dalam diri dan ada yang berasal dari luar diri.
Adapun
factor-faktor yang harus diperhatikan dalam mengembangkan motivasi belajar
adalah :
-
Setiap usaha belajar
perlu ditetapkan niat dan tujuan yang jelas
-
Merencanakan kegitan
belajar sebaik-baiknya
-
Memahami setiap hambatan
yang dihadapi dalam belajar.
-
Berdoa untuk keberhasilan
-
Selalu mawas diri dan
mengembangkan kesadaran untuk lebih memahami diri. Semakin dalam pemahaman diri
seseorang semakin besar semangata yang akan muncul.
-
Mau menerima masukan dari
orang lain
-
Memahami norma-norma
tentang belajar yang baik
-
Mempunyai rencana masa
depan.
Motivasi
harus selau ada dan dipelihara, agar senantiasa hidup menggelora didalam jiwa
kita semuanya. Kalau kita kehilangan semangat, badan rasanya lemah, malas,
tidak bergairah, tidak berdaya, bahkan merasa tidak berharga. Sungguh ini
sangat merugikan. Jadi motivasi sangat diperlukan untuk keberhasilan seseorang
dalam belajar adalah idaman setiap orang dalam berusaha. Agar kita memahami
usaha-usaha apakah yang perlu diperhatikan, perhatikan hal-hal berikut ini :
D.
Persyaratan akademis,
meliputi :
7.
Hasil ulangan yang
diperoleh sudah tuntas/lulus
8.
Kehadiran disekolah
hendaknya sesuai dengan ketentuan
9.
Konsentrasi belajar baik
dirumah maupuan di sekolah
10. Kesehatan fisik maupun mental yang menunjang kegiatan belajar
11. Kelengkapan catatan pelajaran
12. Mengerjakan tugas (PR) dengan baik
E.
Persyaratan Budi Pekerti,
meliputi :
4.
Kelakuan :
-
Ketaatan terhadap tata
tertib sekolah
-
Bersikap santun dan ramah
kepada guru/karyawan sekolah
-
Menjalin hubungan baik
dengan teman sebaya
-
Menperhatikan pelajaran
5.
Kerajinan
-
Kehadiran dalam kegiatan
belajar mengajar
-
Kehadiran dalam kegiatan
ekstra kurikuler
-
Aktif mengikuti kegiatan
peringatan hari-hari besar nasional maupun agama
-
Kehadiran dalam kegiatan
upacara bendera
-
Mengerjakan PR atau
tugas-tugas lain dari guru.
-
Kelengkapan dan kerajinan
buku catatan
6.
Kerapian/kebersihan
-
Memakai seragam lengkap
sesuai ketentuan
-
Memakai pakaian bersih
dan rapi
-
Rambut di sisir rapi,
tidak mengenakan pewarna rambut.
-
Menjaga keberhasilan diri
dan lingkungannya.
-
Buku-buku pelajaran
diampul rapid an bersih
-
Membuang sampah
ditempatnya.
F.
Faktor ‘X’
Untuk
dapat naik kelas, selain memperhatikan persyaratan akademis dan budi pekerti
masih ada hal lain yang menentukan yaitu factor ‘X’. Manusia hanya dapat
berusaha, tetapi Tuhan Yang Maha Esa jualah yang menentukan usaha kita berhasil
atau tidak, itulah sebabnya dengan factor ‘X’. Oleh karena itu setelah kita
memperhatikan semua usaha, sebaiknya kita selalu berdoa baik sebelum maupun
sesudah belajar, dan setiap selesai sembahyang, agar Tuhan Yang Maha Esa
senantiasa member petunjuk dan kemudahan kepada kita serta meridhoi semua yang
telah kita lakukan.
--------------------------------------------------------------------------------------------------
TATA KRAMA DALAM PERGAULAN
--------------------------------------------------------------------------------------------------
Etiket adalah aturan sopan santun dalam
pergaulan. Mengabaikan sopan santun sering menimbulkan perselisihan atau
kesalahpahaman. Etiket merupakan sarana/alat untuk kelancaran dalam pergaulan
dan juga membantu dalam mencapai cita-cita kita.
"A knowledge of etiquette helps us to do and say the
right thing at the right time.
It makes no difference how wealthy or how poor a person is,
as a human being, he or she is entiled to sympathy and respect".
(Lady
Troubridge, "The Book of Etiquette")
Perbedaan
Etiket dan Etika :
Etiket : berarti tata cara pergaulan yang
baik antara sesama manusia. Berasal dari bahasa Perancis: Etiquette.
Etika : berarti falsafah moral dan
merupakan pedoman cara hidup yang benar dilihat dari sudut budaya, susila dan
agama. Berasal dari bahasa Latin : Ectica.
Dasar-dasar
Etiket :
-
Sopan dan ramah kepada siapa saja
-
Memberi perhatian kepada orang lain
-
Ingin membantu
-
Memiliki rasa toleransi
-
Dapat menguasai diri, mengendalikan emosi dalam
situasi
Tujuan Etiket : "Selalu berusaha untuk
menyenangkan orang lain".
Manfaat Etiket dalam
kehidupan manusia :
1.
Membuat seseorang disegani, dihormati, disenangi orang
lain
2.
Mendapat kemudahan dalam hubungan baik dengan orang
(better human relation)
3.
Memberi keyakinan pada diri sendiri dalam setiap
situasi
4.
Dapat memelihara suasana yang baik dilingkungan
keluarga, tempat kerja, dan antara teman
Untuk lebih berhasil dalam kehidupan
kita perlu memiliki :
1. Self
Confidence
2.
Self Control
3.
Body Language
4.
First Impression
Cara Memupuk Kepercayaan Pada Diri
Sendiri :
1.
Banyak membaca pengetahuan umum
2.
Mengikuti berita-berita yang aktual
3.
Memperdalam pengetahuan dibidang kita
4.
Tidak segan bertanya apabila tidak atau kurang mengerti
5.
Terbuka untuk menerima kritik membangun
6.
Memperhatikan saran-saran penampilan
7.
Berani berdiskusi untuk menguji apakah pendapat kita dapat diterima atau
tidak
8.
Banyak bergaul dengan berbagai lapisan masyarakat
9.
Melatih diri dalam beberapa macam keterampilan
10. Mempelajari bahasa lain (asing,
daerah) untuk dipergunakan secara aktif atau pasif apabila diperlukan
Ciri
Orang-Orang yang Menghayati Tata Krama yang Baik :
-
Memiliki rasa percaya diri pada waktu menghadapi
masyarakat dari tingkat manapun
-
Segala tingkah laku dan ucapannya mencerminkan
perhatian kepada orang lain
-
Sopan, ramah, selalu menunjukkan sikap yang
menyenangkan kepada siapa saja
-
Dapat menguasai diri, selalu berusaha tidak
menyinggung perasaan orang lain, menyakiti atau mengganggu pikiran orang lain
-
Usahakan tidak membuat kecewa, gusar apalagi membuat
marah orang lain, walaupun diri sendiri baru atau sedang dalam keadaan sedih,
kesal, lelah atau jenuh
Perbedaan etiket timur dan barat
Dasar dari peraturan etiket adalah
adat istiadat atau tradisi dari daerah dan negara tertentu, yang kadang-kadang
berbeda dan bertentangan, seperti misalnya :
-
Cara bersalaman
-
Cara menatap mata sewaktu berjabatan tangan
-
Saat memberi sambutan
-
Saat menerima sesuatu (dengan menggunakan tangan kanan)
Selain mengetahui etiket bangsa
sendiri, sebaiknya juga mengetahui sedikit tentang etiket bangsa-bangsa lain.
Sebab hal itu akan melancarkan komunikasi dan kemampuan kita untuk menyesuaikan
diri kepada lingkungan tempat kita berada.
Tata Cara Berkenalan
1.
Memperkenalkan orang dengan mengucapkan namanya dengan jelas.
2.
Memberikan sedikit informasi tentang orang yang diperkenalkan
3.
Personal contact:
- Cara berjabat tangan sekitar
3-4 detik
- Melihat mata yang bersangkutan
- Senyum
- Tubuh sedikit ke depan
Apabila tidak dapat terdengar nama
dengan jelas, boleh bertanya lagi
Perkenalan :
-
Yang lebih muda diperkenalkan kepada yang lebih tua
-
Umumnya seorang pria diperkenalkan kepada wanita
-
Wanita diperkenalkan kepada pria, apabila pria itu
orang penting yang perlu dihormati, seperti: Kepala Negara, Menteri, Gubernur,
Duta Besar negara asing, Ulama/Tokoh agama, atau pria jauh lebih tua dari
wanita (+ 20 tahun)
Berdiri
Dari Tempat Duduk:
-
Wanita tidak harus berdiri waktu berkenalan, kecuali
bila menghadapi orang-orang yang pantas dihormati
-
Tuan dan Nyonya rumah selalu harus berdiri untuk
menyambut tamu-tamu.
-
Apabila tamu akan pulang, tuan dan nyonya rumah harus
berdiri dan mengantar tamu sampai di pintu
Khusus Pria :
Harus berdiri dari tempat duduk:
-
Bila berjabatan tangan (dengan pria dan wanita)
-
Bila seorang wanita masuk dalam ruangan
-
Bila seorang wanita mendekati, saat ia duduk
-
Bila seorang wanita yang duduk di sampingnya berdiri dan akan
meninggalkan tempat
Etiket
dalam Percakapan (Conversation)
Seni pembicaraan adalah bukan
mengetahui sesuatu yang harus dikatakan, melainkan sesuatu yang tidak boleh
dikatakan.
Communication Field :
1. Facial Expression
2. Body Position
3. Good (Clear) Voice
4. Choise of Words
5. Ways of using the eyes
Hal yang diperlukan untuk dapat
berbicara secara efektif:
-
Rasa percaya diri yang kuat
-
Keluwesan dalam pergaulan
-
Mempunyai persepsi yang tepat terhadap keadaan
lingkungan dan individu yang terlibat dalam interaksi tersebut
-
Dapat menguasai situasi
-
Mengetahui hasil yang diharapkan dari interaksi
Hal-hal yang dihindarkan dalam percakapan:
-
Memotong pembicaraan orang lain
-
Memonopoli pembicaraan atau percakapan
-
Membual tentang diri sendiri
-
Membicarakan hal-hal yang dapat menimbulkan
pertentangan
-
Pembicaraan tentang penyakit, kematian, dan lain-lain
-
Menanyakan harga barang orang lain
-
Menanyakan masalah yang sifatnya pribadi
-
Gosip atau berita yang belum tentu kebenarannya
NARKOBA
1.
Pengertian
Narkoba merupakan singkatan dari
Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif lainnya. Terminologi narkoba familiar
digunakan oleh aparat penegak hukum; seperti polisi (termasuk didalamnya Badan
Narkotika Nasional), jaksa, hakim dan petugas Pemasyarakatan. Selain narkoba,
sebutan lain yang menunjuk pada ketiga zat tersebut adalah Napza yaitu
Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif. Istilah napza biasanya lebih banyak
dipakai oleh para praktisi kesehatan dan rehabilitasi. Akan tetapi pada intinya
pemaknaan dari kedua istilah tersebut tetap merujuk pada tiga jenis zat yang
sama.
Menurut UU No.22 Tahun 1997 tentang
Narkotika disebutkan pengertian Narkotika adalah Narkotika adalah “zat atau
obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi
sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya
rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan”.
Psikotropika adalah “zat atau obat,
baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif
melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan
khas pada aktivitas mental dan perilaku”.
Bahan adiktif lainnya adalah “zat atau bahan lain bukan
narkotika dan psikotropika yang berpengaruh pada kerja otak dan dapat
menimbulkan ketergantungan”
Meskipun demikian, penting kiranya
diketahui bahwa tidak semua jenis narkotika dan psikotropika dilarang
penggunaannya. Karena cukup banyak pula narkotika dan psikotropika yang
memiliki manfaat besar di bidang kedokteran dan untuk kepentingan pengembangan
pengetahuan.
Menurut UU No.22 Tahun 1997 dan UU No.5
Tahun 1997, narkotika dan psikotropika yang termasuk dalam Golongan I merupakan
jenis zat yang dikategorikan illegal. Akibat dari status illegalnya tersebut,
siapapun yang memiliki, memproduksi, menggunakan, mendistribusikan dan/atau
mengedarkan narkotika dan psikotropika Golongan I dapat dikenakan pidana sesuai
dengan ketentuan hukum yang berlaku.
2. Macam – Macam
- Candu
Getah tanaman Papaver
Somniferum didapat dengan menyadap (menggores) buah yang hendak masak. Getah
yang keluar berwarna putih dan dinamai “Lates”. Getah ini dibiarkan mengering
pada permukaan buah sehingga berwarna coklat kehitaman dan sesudah diolah akan
menjadi suatu adonan yang menyerupai aspal lunak. Inilah yang dinamakan candu
mentah atau candu kasar. Candu kasar mengandung bermacam-macam zat-zat aktif
yang sering disalahgunakan. Candu masak warnanya coklat tua atau coklat
kehitaman. Diperjual belikan dalam kemasan kotak kaleng dengan berbagai macam
cap, antara lain ular, tengkorak,burung elang, bola dunia, cap 999, cap anjing,
dsb. Pemakaiannya dengan cara dihisap.
- Morfin
Morfin adalah hasil
olahan dari opium/candu mentah. Morfin merupaakan alkaloida utama dari opium (
C17H19NO3 ) . Morfin rasanya pahit, berbentuk tepung halus berwarna putih atau
dalam bentuk cairan berwarna. Pemakaiannya dengan cara dihisap dan disuntikkan.
- Heroin
( putaw )
Heroin mempunyai kekuatan yang dua
kali lebih kuat dari morfin dan merupakan jenis opiat yang paling sering
disalahgunakan orang di Indonesia pada akhir – akhir ini . Heroin, yang secara
farmakologis mirip dengan morfin menyebabkan orang menjadi mengantuk dan
perubahan mood yang tidak menentu. Walaupun pembuatan, penjualan dan pemilikan
heroin adalah ilegal, tetapi diusahakan heroin tetap tersedia bagi pasien
dengan penyakit kanker terminal karena efek analgesik dan euforik-nya yang
baik.
- Morfin
Codein termasuk garam / turunan dari opium / candu. Efek
codein lebih lemah daripada heroin, dan potensinya untuk menimbulkan
ketergantungaan rendah. Biasanya dijual dalam bentuk pil atau cairan jernih.
Cara pemakaiannya ditelan dan disuntikkan.
- Demerol
Nama lain dari Demerol adalah pethidina. Pemakaiannya dapat
ditelan atau dengan suntikan. Demerol dijual dalam bentuk pil dan cairan tidak
berwarna.
- Methadon
Saat ini Methadone banyak digunakanorang dalam pengobatan
ketergantungan opioid. Antagonis opioid telah dibuat untuk mengobati overdosis
opioid dan ketergantungan opioid. Sejumlah besar narkotik sintetik (opioid)
telah dibuat, termasuk meperidine (Demerol), methadone (Dolphine), pentazocine
(Talwin), dan propocyphene (Darvon). Saat ini Methadone banyak digunakan orang
dalam pengobatan ketergantungan opioid. Antagonis opioid telah dibuat untuk
mengobati overdosis opioid dan ketergantungan opioid. Kelas obat tersebut
adalah nalaxone (Narcan), naltrxone (Trexan), nalorphine, levalorphane, dan
apomorphine. Sejumlah senyawa dengan aktivitas campuran agonis dan antagonis
telah disintesis, dan senyawa tersebut adalah pentazocine, butorphanol
(Stadol), dan buprenorphine (Buprenex). Beberapa penelitian telah menemukan
bahwa buprenorphine adalah suatu pengobatan yang efektif untuk ketergantungan
opioid. Nama popoler jenis opioid : putauw, etep, PT, putih.
3.
Faktor yang Mendorong
Motivasi dalam penyalahgunaan zat
dan narkotika ternyata menyangkut motivasi yang berhubungan dengan keadaan
individu (motivasi individual) yang mengenai aspek fisik, emosional,
mental-intelektual dan interpersonal.
Di
samping adanya motivasi individu yang menimbulkan suatu tindakan penyalahgunaan
zat, masih ada faktor lain yang mempunyai hubungan erat dengan kondisi
penyalahgunaan zat yaitu faktor sosiokultural seperti di bawah ini; dan ini
merupakan suasana hati menekan yang mendalam dalam diri Dewasa ; antara lain:
·
Perpecahan unit keluarga misalnya perceraian, keluarga yang
berpindah-pindah, orang tua yang tidak ada/jarang di rumah dan sebagainya.
·
Pengaruh media massa misalnya iklan mengenai obat-obatan dan
zat.
·
Perubahan teknologi yang cepat.
·
Kaburnya nilai-nilai dan sistem agama serta mencairnya
standar moral; (hal ini berarti perlu pembinaan Budi Pekerti – Akhlaq)
·
Meningkatnya waktu menganggur.
·
Ketidakseimbangan keadaan ekonomi misalnya kemiskinan,
perbedaan ekonomi etno rasial, kemewahan yang membosankan dan sebagainya.
·
Menjadi manusia
untuk orang lain.
4.
Bahaya
- Menurut
Efeknya
ari
narkoba bisa mengakibatkan bila dikonsumsi dalam sekian dosis tertentu dapat
mengakibatkan seseorang menjadi ber-halusinasi dengan melihat suatu hal/benda
yang sebenarnya tidak ada / tidak nyata contohnya kokain & LSD
Stimulan , efek dari narkoba yang bisa mengakibatkan
kerja organ tubuh seperti jantung dan otak bekerja lebih cepat dari kerja
biasanya sehingga mengakibatkan seseorang lebih bertenaga untuk sementara waktu
, dan cenderung membuat seorang pengguna lebih senang dan gembira untuk
sementara waktu
Depresan, efek dari
narkoba yang bisa menekan sistem syaraf pusat dan mengurangi aktivitas
fungsional tubuh, sehingga pemakai merasa tenang bahkan bisa membuat pemakai
tidur dan tidak sadarkan diri. Contohnya putaw
Adiktif , Seseorang yang sudah
mengkonsumsi narkoba biasanya akan ingin dan ingin lagi karena zat tertentu
dalam narkoba mengakibatkan seseorang cenderung bersifat pasif , karena secara
tidak langsung narkoba memutuskan syaraf-syaraf dalam otak,contohnya ganja ,
heroin , putaw
Jika terlalu
lama dan sudah ketergantungan narkoba maka lambat laun organ dalam tubuh akan rusak dan jika sudah melebihi takaran maka
pengguna itu akan overdosis dan akhirnya kematian
menurut
jenisnya
Adapun bahaya narkoba berdasarkan jenisnya adalah sebagai
berikut:
- Opioid:
- depresi
berat
- apatis
- rasa
lelah berlebihan
- malas
bergerak
- banyak
tidur
- gugup
- gelisah
- selalu
merasa curiga
- denyut
jantung bertambah cepat
- rasa
gembira berlebihan
- banyak
bicara namun cadel
- rasa
harga diri meningkat
- kejang-kejang
- pupil
mata mengecil
- tekanan
darah meningkat
- berkeringat
dingin
- mual
hingga muntah
- luka
pada sekat rongga hidung
- kehilangan
nafsu makan
- turunnya
berat badan
- Kokain
- denyut
jantung bertambah cepat
- gelisah
- rasa
gembira berlebihan
- rasa
harga diri meningkat
- banyak
bicara
- kejang-kejang
- pupil
mata melebar
- berkeringat
dingin
- mual
hingga muntah
- mudah
berkelahi
- pendarahan
pada otak
- penyumbatan
pembuluh darah
- pergerakan
mata tidak terkendali
- kekakuan
otot leher
- Ganja
- mata
sembab
- kantung mata terlihat bengkak, merah, dan berair
- sering
melamun
- pendengaran
terganggu
- selalu
tertawa
- terkadang
cepat marah
- tidak
bergairah
- gelisah
- dehidrasi
- tulang
gigi keropos
- liver
- saraf otak dan saraf mata rusak
- skizofrenia
- Ectasy
- enerjik
tapi matanya sayu dan wajahnya pucat,
- berkeringat
- sulit
tidur
- kerusakan
saraf otak
- dehidrasi
- gangguan
liver
- tulang
dan gigi keropos
- tidak
nafsu makan
- saraf
mata rusak
- Shabu-shabu:
- enerjik
- paranoid
- sulit
tidur
- sulit
berfikir
- kerusakan saraf otak, terutama saraf pengendali
pernafasan hingga merasa sesak nafas
- banyak
bicara
- denyut
jantung bertambah cepat
- pendarahan
otak
- shock
pada pembuluh darah jantung yang akan berujung pada kematian.
- Benzodiazepin:
- berjalan
sempoyongan
- wajah
kemerahan
- banyak
bicara tapi cadel
- mudah
marah
- konsentrasi
terganggu
- kerusakan organ-organ tubuh terutama otak
jadi dapat disimpulkan apabila narkoba dikonsumsi Oleh:
a.
Dewasa
Masa Dewasa merupakan suatu fase perkembangan antara masa
anak-anak dan masa dewasa. Perkembangan seseorang dalam masa anak-anak dan Dewasa
akan membentuk perkembangan diri orang
tersebut di masa dewasa. Karena itulah bila masa anak-anak dan Dewasa rusak karena narkoba, maka suram atau bahkan
hancurlah masa depannya.
Pada masa Dewasa , justru keinginan untuk mencoba-coba,
mengikuti trend dan gaya hidup, serta bersenang-senang besar sekali. Walaupun
semua kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal itu bisa juga memudahkan Dewasa
untuk terdorong menyalahgunakan narkoba.
Data menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba yang paling banyak adalah
kelompok usia Dewasa .
Masalah menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan
narkoba, para Dewasa tertular dan
menularkan HIV/AIDS di kalangan Dewasa . Hal ini telah terbukti dari pemakaian
narkoba melalui jarum suntik secara bergantian. Bangsa ini akan kehilangan Dewasa
yang sangat banyak akibat penyalahgunaan
narkoba dan merebaknya HIV/AIDS. Kehilangan Dewasa sama dengan kehilangan sumber daya manusia
bagi bangsa.
b.
Pelajar
Di Indonesia, pencandu narkoba ini
perkembangannya semakin pesat. Para pencandu narkoba itu pada umumnya berusia
antara 11 sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut ialah usia produktif atau usia
pelajar. Pada awalnya, pelajar yang mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan
perkenalannya dengan rokok.
Karena kebiasaan merokok ini sepertinya
sudah menjadi hal yang wajar di kalangan pelajar saat ini. Dari kebiasaan
inilah, pergaulan terus meningkat, apalagi ketika pelajar tersebut bergabung ke
dalam lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pencandu narkoba. Awalnya
mencoba, lalu kemudian mengalami ketergantungan.
Dampak negatif penyalahgunaan narkoba
terhadap anak atau Dewasa (pelajar-red)
adalah sebagai berikut:
· Perubahan dalam sikap, perangai dan kepribadian,
· Sering membolos, menurunnya kedisiplinan dan
nilai-nilai pelajaran,
· Menjadi mudah tersinggung dan cepat marah,
· Sering menguap, mengantuk, dan malas,
· Tidak memedulikan kesehatan diri,
· Suka mencuri untuk membeli narkoba.
5.
Penyelesaian/Solusi
Banyak
yang masih bisa dilakukan untuk mencegah Dewasa menyalahgunakan narkoba dan membantu Dewasa yang sudah terjerumus penyalahgunaan narkoba.
Ada tiga tingkat intervensi, yaitu
1.
Primer, sebelum penyalahgunaan terjadi, biasanya dalam bentuk pendidikan,
penyebaran informasi mengenai bahaya narkoba, pendekatan melalui keluarga, dll.
Instansi pemerintah, seperti halnya BKKBN, lebih banyak berperan pada tahap
intervensi ini. kegiatan dilakukan seputar pemberian informasi melalui berbagai
bentuk materi KIE yang ditujukan kepada Dewasa langsung dan keluarga.
2.
Sekunder, pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya penyembuhan
(treatment). Fase ini meliputi: Fase penerimaan awal (initialintake)antara 1 – 3
hari dengan melakukan pemeriksaan fisik dan mental, dan Fase detoksifikasi dan
terapi komplikasi medik, antara 1 – 3 minggu untuk melakukan pengurangan
ketergantungan bahan-bahan adiktif secara bertahap.
3.
Tertier, yaitu upaya untuk merehabilitasi merekayang sudah memakai dan dalam
proses penyembuhan. Tahap ini biasanya terdiri atas Fase stabilisasi, antara
3-12 bulan, untuk mempersiapkan pengguna kembali ke masyarakat, dan Fase
sosialiasi dalam masyarakat, agar mantan penyalahguna narkoba mampu mengembangkan
kehidupan yang bermakna di masyarakat. Tahap ini biasanya berupa kegiatan
konseling, membuat kelompok-kelompok dukungan, mengembangkan kegiatan
alternatif, dll.
AKU SUDAH PUBER ATAU BELUM ?
---------------------------------------------------------------------------------------------------
E.
Aku
Puber?
Aku
sangat terkejut ketika menemukan bercak darah pada rokku tadi siang di sekolah.
Ada apa degnanku? Mengapa aku terluka? Aku sangat bingung dan juga takut.
Namun, rasa malu melebihi semua itu. Rasanya aku ingin menangis. Sahabatku,
Ani; hanya diam terpaku, memandangku dengan berbagai perasaan. Akan tetapi,
sedetik kemudian ia menarikku dan mengajak menemui Bu Lia, guru pembimbingku di
sekolah.
Aku
tidak menemukan keterkejutan di mata Bu Lia. Ia tersenyum ramah, dan
meminjamkan aku rok sekolah. Ia juga bercerita banyak tentang apa yang terjadi
padaku. Pada dasarnya ia mengatakan aku mulai memasuki masa puber yang ditandai
dengan haid yang pertama.
Sumber:
dokumentasi pribadi
Banyak
di antara kita yang tidak memahami ketika pertama kali mengalami
menstruasi/haid walaupun tidak sedikit juga yang sudah paham. Namun, peristiwa
pertama kali menginjak masa puber selalu saja membingungkan. Oleh karena itu,
baik bagi kita memperoleh informasi sebanyak-banyaknya mengenai masalah ini.
Apakah puber
atau pubertas itu?
Kata pubertas
berasal dari kata latin yang berarti ‘usia kedewasaan’. Elizabeth B.
Hurlock dalam buku Psikologi Perkembangan menjelaskan bahwa pubertas
merupakan masa yang mengawali masa Dewasa dan biasanya berlangsung secara singkat. Ia
juga mengutip definisi masa puber yang sibuat oleh Root, yaitu suatu
tahap dalam perkembangan manusia di mana terjadi kematangan alat-alat seksual
dan reproduksi yang disertai dengan perubahan dalam pertumbuhan fisik dan
psikologis.
Dalam
modul 1 Kesehatan Reproduksi Dewasa yang
diterbitkan oleh BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) dikatakan
bahwa seseorang mulai memasuki masa puber pada usia 9-10 tahun dan berakhir
pada usia sekitar 15-16 tahun.
Dari
beberapa penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa masa puber adalah tahap
yang mengawali masa Dewasa , di mana terjadi kematangan alat-alat seksual dan
reproduksi yang disertai dengan perubahan dalam pertumbuhan fisik dan
psikologis yang biasanya terjadi selama dua samapi empat tahun.
Secara
biologis, masa puber dicapai ketika hypothalamus mulai bekerja. Hypothalamus
adalah salah satu organ penting dalam otak manusia selain hipofisis yang
mengatur aktivitas seksual normal, seperti perkembagnan cirri seksual primer
dan sekunder. Hypothalamus merupakan pusat pengendali tubuh manusia, sementara
hipofisis adalah kelenjar yang berfungsi sebagai pusat dari seluruh system
kelenjar penghasil hormone tubuh. Hypothalamus terletak di dasar otak, tepatnya
pada bagian diensefalon, yaitu batas antara otak besar dan otak kecil.
Bila
hypothalamus belum mulai bekerja, kelenjar hipofisis hanya membantu laju
pertumbuhan tubuh yang diproduksinya. Akan tetapi, bila sudah mulai bekerja,
kelenjar ini akan membawa kita memasuki masa pubertas.
Aku Sudah Dewasa !
Masa puber adalah periode yang
unik dan khusus yang ditandai oleh perubahan tertentu dalam perkembagnan
manusia. Ketika memasuki masa Dewasa , pertumbuhan dan perkembangan kita akan
berlangsung dengan cepat. Kita akan mengalami perubahan fisik dan psikis.
Sekalipun demikian, perubahan ini berbeda antara individu yang satu dan yang
lainnya. Salah satu factor penentu perbedaan tersebut adalah perbedaan genetic
dan lingkungan, seperti kesehatan, gizi, dan kondisi emosional.
Factor genetic akan mempengaruhi
kelenjar-keelnjar endokrin yang menghasilkan hormon-hormon tertentu. Gizi yang
buruk pada masa kanak-kanak menyebabkan kurangnya produksi hormone pertumbuhan,
sementara gangguan emosional mengakibatkan produksi hormone adrenal steroid
berlebihan yang merugikan hormone pertumbuhan. Misalnya, jika pertumbuhan masa
puber terganggu oleh penyakit, gizi yang buruk, atau ketegangan emosional yang
lama, akan terjadi penundaan penyatuan tulang-tulang sehingga anak tidak dapat
mencapai tubuh tinggi yang sempurna. Namun, bila gangguan ini cepat diketahui
dan diadakan perbaikan, pertumbuhan dapat dipercepat sampai tiga atau empat
kali dan kecepatan ini terus berlangsung
samapai anak mencapai batas potensial bawaannya.
F.
Perubahan
Fisik
Perubahan
fisik pada Dewasa putra dan putrid
terutama terjadi karena pengaruh hormone yang dihasilkan kelenjar hipofisis.
Kelenjar ini terdapat di dasar otak, tepatnya di lekukan kecil pada sella
tursica, yaitu suatu bagian yang serupa dengan batang terikat yang ada di
bawah serebrum. Hipofisis dihubungkan dengan hypothalamus melaluitangkai
hipofisis.pelepasan hormone dari hipofisis diatur okeh hypothalamus. Kelenjar
hipofisis akan menghasilkan hormone yang berbeda pada pria dan wanita. Pada
pria, hormone tersebut dinamakantestosteron karena dihasilkan oleh testis,
sedangkan pada wanita dinamakan estrogen dan progesterone yang diproduksi di
indung telur.
Adanya
hormone-hormon ini memberi pengaruh pada perubahan fisik Dewasa . Perubahan ini
bisa tampakl dan tidak tampak. Pada Dewasa putra, perubahan yang tampak ddari luar antara
lain:
7.
Otot menguat
8.
Tumbuh jakun
9.
Tumbuh bulu di ketiak,
muka (kumis dan janggut), dan sekitar kemaluan
10. Kulit dan rambut berminyak
11. Suara menjadi besar atau berat
12. Penis dan buah zakar membesar
Sementara
itu, perubahan yang tidak tampak dari luar adalah mengalami mimpi basah. Yang
dimaksud dengan mimpi basah adalah ejakulasi secara tidak disadari yang terjadi
secara alami. Ejakulasi merupakan peristiwa keluarnya sperma dari penis.
Laki-laki memproduksi sperma setiap hari, tetapi tidak harus selalu dikeluarkan
melalui ejakulasi. Sperma yang tidak dikeluarkan melalui ejakulasi akan diserap
oleh tubuh dan dikeluarkan melalui cairan keringat dan kotoran.
Pada Dewasa
putrid, perubahan fisik yang tampak dari
luar antara lain:
5.
Tumbuh payudara
6.
Putting payudara menonjol
keluar
7.
Bentuk tubuh berlekuk
(berbentuk)
8.
Tumbuhbulu di ketiak dan
sekitar kemaluan
Sementara
itu, perubahan yang tidak tampak dari luar adalah mengalami menstruasi (datang
bulan/haid) secara berkala. Dalam kurun waktu tertentu, sel telur (ovum) yang
sudah matang akan dikeluarkan dari indung telur. Kemudian, sel telur ini
bergerak melalui saluran telur menuju rahim. Dinding rahim akan mengalami
penebalan dan siap menerima hasil pembuahan. Akan tetapi, bila sel telur tidak
bertemu dengan sperma (tidak dibuahi), sel telur (ovum) yang sudah matang akan
dikeluarkan dari indung telur. Kemudian, sel telur ini bergerak melalui saluran
telur menuju rahim. Dinding rahim akan mengalami penebalan dan siap menerima
hasil pembuahan. Akan tetapi, bila sel telur tidak bertemu dengan sperma (tidak
dibuahi), sel telur dan seluruh jaringan yang terbentuk pada dinding rahim akan
rontok, selanjutnya dikeluarkan dari rahim sebagai menstruasi/haid.
Saat
menstruasi, Dewasa putrid
terkadangmengalami rasa nyeri. Rasa nyeri ini bervariasi pada setiap orang,
mulai dari yang ringan sampai berat. Rasa nyeri yang berat (dismenorea) kadang
begitu hebat hingga menunggu aktivitas sehari-hari. Nyeri haid dibedakan
menjadi dua jenis, yaitusebagai berikut.
c.
Nyeri
haid primer
Nyeri
haid primer adalah nyeri yang timbul sejak haid pertama dan akan pulih dengan
sendirinya seiring semakin stabilnya hormone tubuh atau perubahan posisi rahim
setelah menikah dan melahirkan. Nyeri haid ini tergolong normal dan tidak
membahayakan kesehatan. Namun dapat berlebihan bila dipengaruhi oleh factor
fisik dan psikis seperti stress, shock, penyempitan pembuluh darah,
penyakit yang menahun, kurang darah, kondisi tubuh yang menrun, atau karena
pengaruh hormone prostaglandin F2.
d.
Nyeri
haid sekunder
Nyeri
ini biasanya baru muncul jika ada penyakit yang datang kemudian. Penyebabnya
adalah kelainan atau penyakit seperti infeksi rahim, kista/polip, tumor sekitar
kandungan, atau karena kelainan kedudukan rahim yang menetap.
Beberapa
hal berikut dapat dilakukan untuk mengatasi rasa nyeri atau sakit perut sewaktu
menstruasi:
9.
Mengompres bagian tubuh
yang paling terasa kram (bisa di perut atau pinggang belakang) dengan botol
panas (hangat)
10. Mandi air hangat
11. Minum minuman hangat yang mengandung kalsium tinggi, seprti susu dan yoghurt
12. Mencoba untuk berjalan
13. Menggosok-gosok perut atau pinggang yang sakit
14. Mengambil posisi tubuh meningging agar rahim tergantung ke bawah
sehingga dapat membantu relaksasi
15. Menarik nafas dalam-dalam secara perlahan untuk relaksasi
16. Mengkonsumsi obat pengurang rasa sakit karena haid dengan pengawasan
dokter.
Di
samping rasa nyeri, kadang ada beberapa gejala yang menyertai sebelum dan saat
menstruasi yang disebut gejala premenstruasi, yaitu:
8.
Perasaan malas bergerak
yang dapat menyertai sebelum dan saat menstruasi
9.
Nafsu makan meningkat
10. Emosi menjadi labil dan muncul perasaan-perasaan negative, sehingga
kita menjadi lebih sensitive dan mudah uring-uringan
11. Mengalami kram perut (dismenorea)
12. Mual dan nyeri kepala
13. Pingsan
14. Berat badan naik (karena tubuh menyimpan air dalam jumlah yang
banyak).
Hal tersebut di atas dapat diatasi dengan cara:
f.
Mengurangi makan-makanan
yang mengandung garam, seperti kentang goring, kacang-kacangan, dan makanan
berbumbu untuk mengurangi penahanan air berlebihan;
g.
Mengurangi makanan yang
mengandung tepung, gula, kafein, dan coklat;
h.
Banyak minum air putih,
jus buah-buahan, dan teh;
i.
Meningkatkan konsumsi
makanan yang mengandung kalsium dan vitamin C tinggi seminggu sebelum
menstruasi;
j.
Jika menstruasi cukup
banyak mengeluarkan darah, perbanyaklah makan makanan atau suplemen yang
mengandung zat besi agar terhindar dari enemia.
Pada
saat mengalami menstruasi, para wanita atau Dewasa putrid tetap bisa beraktivitas seperti biasa
tanpa harus membatasi ruang gerak aktivitasnya. Bahkan, gerak yang dilakukan
bisa mengurangi rasa nyeri yang dirasakan.
Berbagai
perubahan fisik yang terjadi pada pria dan wanita dapat menimbulkan
permasalahan-permasalahan berikut ini.
6.
Bau badan.
Bau badan adalah bau tidak enak yang
dikeluarkan tubuh akibat produksi kelenjar kringat yang berlebih. Pria
cenderung mengalami bau badan karena kelenjar keringat pada pria lebih aktif.
Cara mengatasi bau badan adalah dengan mandi teratur, menggunakan deodorant
atau bedak khusus untuk bau badan, dan menjaga kebersihan pakaian.
7.
Jerawat.
Jerawat merupakan sumbatan kelenjar minyak
oleh kotoran. Pencegahan timbulnya jerawat dapat dilakukan dengan membersihkan
muka dengan sabun khusus (ph balanced) secara teratur, menggunakan
kosmetika ph balanced, tidak menggunakan obat antijerawat, mengurangi
makanan berlemak (gorengan, kacang, cokelat, dan es krim), tidak memencet atau
memegang jerawat karena akan menambah infeksi. Bila jerawat dirasa sudah
berlebih dan terjadi infeksi, maka kita perlu memeriksakan diri ke dokter.
8.
Menstruasi belum teratur.
Terkadang, hal ini dapat menjadi masalah
besar karena kekhawatiran akan adanya kelainan dalam diri kita atau kemungkinan
hamil. Sebenarnya hal ini tidak perlu dikhawatirkan karena siklus haid pada awal
masa puber memang belum teratur. Setelah kurun waktu tertentu, siklus haid akan
menjadi teratur. Oleh karena itu, kita perlu mencatat siklus haid kita sampai
menemukan pola siklus yang teratur.
9.
Perkembangan fisik yang
lebih cepat atau lebih lambat dari teman sebaya.
Seperti telah dijelaskan di atas, perbedaan
perkembangan fisik dipengaruhi oleh factor genetic (keturunan) dan factor
lingkungan seperti gizi.
10. Perbedaan cirri-ciri seks primer dan sekunder dengan Dewasa lainnya.
Contohnya ukuran payudara pada Dewasa putri tidak mempunyai kumis pada Dewasa putra.
Hal ini juga tidak perlu dikhawatirkan
karena setiap orang adalah unik dan perbedaan-perbedaan tersebut tergolong
normal selama tidak terjadi perbedaan yang mencolok dengan teman sebaya
lainnya.
G.
Perubahan
Psikis
Di
samping perubahan fisik, baik pria maupun wanita juga akan mengalami perubahan
psikis, sebagai berikut.
4.
Mulai tertarik kepada
lawan jenis. Perkembangan cirri-ciri seks sekunder yang membawa perubahan pada
penampilan laki-laki dan perempuan menumbuhkan ketertarikan bagi lawan
jenisnya. Hal ini biasanya menyebabkan perubahan pada perilaku Dewasa .
Perubahan perilaku yang terjadi di antaranya sebagai berikut.
e.
Kecenderungan wanita
untuk mempercantik diri. Kekhawatiran tidak dapat menarik perhatian dan tidak
disenangi laki-laki membuat Dewasa putrid berusaha mempercantik penampilannya.
f.
Kecenderungan pria untuk
menunjukkan kejantanannya. Salah satu tugas perkembangan Dewasa yaitu tercapainya kejelasan peran laki-laki
dan perempuan yang diwujudkan dengan menampilkan sikap, perilaku, melakukan
aktivitas atau mengenakan sesuatu yang diasosiasikan pada jenis kelamin
tertentu.
g.
Perubahan kejiwaan,
seperti rendah diri, pemalu, cemas, bimbang, dan salah tingkah bila menghadapi
lawan jenis. Beberapa perubahan terkadang mengakibatkan ketidaknyamanan pada Dewasa
. Tidak adanya kesiapan untuk menerima perubahan tersebut dapat memberikan
dampak negative pada kejiwaan Dewasa seperti tersebut di atas.
h.
Lebih senang untuk
berkumpul di luar rumah. Tugas perkembangan yang menuntut kemampuan
bersosialisasi dan kebutuhan untuk diterima oleh kelompok membuat Dewasa sering menghabiskan waktu untuk berkumpul
dengan teman sebaya.
5.
Cenderung sering
membantah orangtua, ingin menonjolkan diri, dan kurang pertimbangan. Dewasa berharap orang dewasa dapat memahami perubahan
yang terjadi pada mereka. Kurangnya pengertian dari orang dewasa dan
ketidakmatangan emosi membuat Dewasa kurang dapat bersikap lebih tepat pada kondisi
yang tidak sesuai harapannya.
6.
Saat menjelang haid,
wanita menjadi lebih perasa, mudah sedih, marah, dan cemas tanpa alasan.
Pada awal periode haid, Dewasa putri sering mengalami sakit kepala, punggung,
kejang perut, dan lain sebagainya. Kondisi tersebut mengakibatkan rasa lelah
dan sakit sehingga menyebabkan tekanan psikologis seperti tersebut di atas.
Berkaitan
degnan menstruasi yang pertama kali, kadang timbul efek psikologis dari
menstruasi berupa berkecamuknya berbagai perasaan dalam diri kita seperti malu,
cemas, dan takut. Selain itu, kita cenderung membatasi gerak-gerik hingga
merasa tidak bebas. Kita menganggap menstruasi itu menjijikkan dan kotor
padahal sebetulnya darah menstruasi bukan darah kotor. Seperti yang telah
dijelaskan di atas, darah menstruasi adalah darah yang dikeluarkan dari hasil
peluruhan dinding rahim akibat sel telur tidak dibuahi. Bau tidak sedap yang
sering dialami biasanya berasal dari darah yang telah bercampur dengan oksigen.
H.
Aku Siap
Menjadi Dewasa!
Berbagai
perubahan yang kita alami, baik fisik maupun psikis, hendaknya di terima
sebagai sesuatu yang wajar diiringi dengan kesiapan diri untuk beradaptasi.
Sikap terbuka dengan bertanya maupun
bercerita pada orang yang lebih dewasa dan dapat dipercaya, seperti
orangtua, keluarga, dan guru dapat membantu kita melalui masa yang penuh
gejolak ini dengan sikap dan perilaku yang lebih tepat.
Sikap
penerimaan terhadap perubahan fisik dan psikis juga dapat diwujudkan dalam
berbagai hal, seperti membaca buku atau artikel-artikel yang berkaitan dengan Dewasa
. Aktivitas positif seperti ini dapat menambah wawasan dan memperkecil risiko
kemungkinan terjadinya hal-hal yang idak diinginkan, seperti pergaulan bebas
dan ketidakpercayaan diri. Di samping itu, kita juga dapat bergabung dengan
perkumpulan-perkumpulan Dewasa yang ada
di sekitar kita sesuai dengan minat dan bakat, baik yang bersifat social
kemasyarakatan maupun lingkup keagamaan.
Sikap
penerimaan ini sangat penting bagi perkembangan diri kita selanjutnya.
Penolakan terhadap perubahan fisik dan psikis yang kita alami akan menimbulkan
goncangan-goncangan dalam diri kita. Menurut Dr. Singgih D. Gunarsa dan Dra.
Y. Singgih D. Gunarsa, dalam bukunya yang berjudul Psikolog Dewasa ,
Dewasa putri yang bereaksi negatif dalam
menghadapi haid pertamanya akan mengeluh atau bahkan mencaci maki keadaan yang
menyebabkan badannya “kurang enak”. Hal ini mengakibatkan perasaan tidak puas
dengan keadaan dan merasa menyesal telah dilahirkan sebagai seorang wanita.
Perubahan
fisik dan psikis yang terjadi juga mempengaruhi hubungan social kita dengan
lingkungan sekitar, seperti lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Sikap
orangtua yang kurang memahami perubahan yang terjadi cenderung sering
berbenturan dengan sikap Dewasa yang
berubah sehingga Dewasa menjadi sering
mambantah orangtua, menganggap orangtua kuno, dan tidak memahami dunia Dewasa ,
bila keadaan ini terus berlangsung, dapat timbul dampak negative, terutama bagi
Dewasa , seperti malas di rumah, lebih senang berkumpul dengan teman yang
mengalami hal serupa.
Oleh
karena itu, kita harus pandai memilih teman karena peran teman sebaya pada masa
ini semakin besar. Dewasa cenderung
bersikap dan bertingkah laku sesuai dengan sikap dan perilaku teman-temannya.
Dorongan untuk selalu ingin mencoba yang dialami oleh Dewasa dapat dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak
bertanggung jawab.
Pengertian
dari orang dewasa, khususnya orangtua, sangat dibutuhkan pada masa puber,
terutama dalam menghadapi berbagai perubahan fisik dan psikologis. Di samping
itu, kita juga membutuhkan kekuatan iman agar dapat melalui masa yang penuh gejolak
ini dengan tenang. Bila keliru dan tidak kuat iman, kita dapat terjerumus pada
hal-hal negatif yang dapat merusak masa depan kita.
KELOMPOK
TEMAN SEBAYA SEBAGAI WADAH
PENYESUAIAN
PRIBADI DAN SOSIAL DEWASA
-------------------------------------------------------------------------------------------
Kebutuhan akan adanya
penyesuaian diri Dewasa dalam kelompok
teman sebaya akibat adanya keinginan bergaul Dewasa dengan teman sebaya mereka. Karena kelompok
teman sebaya merupakan lingkungan sosial pertama dimana Dewasa belajar untuk hidup bersama orang lain yang
bukan anggota keluarganya. Lingkungan teman sebaya ini merupakan suatu kelompok
baru yang memiliki ciri, norma dan kebiasaan yang jauh berbeda dengan apa yang
ada dalam apa yang ada dalam lingkungan keluarga.
Dalam hubungan ini, Dewasa sering dihadapkan pada persoalan penerimaan
atau penolakan teman sebaya terhadap kehadirannya dalam pergaulan, hal
penolakan “peer” merupakan hal yang sangat mengecewakannya. Untuk menghindari
kekecawaan itu Dewasa perlu memiliki
sikap, perasaan, keterampilan-keterampilan perilaku yang dapat menunjang
penerimaan kelompok teman sebayanya.
Yang sangat penting dalam
pergaulan ini adalah di dalamnya Dewasa mendapatkan pengaruh kuat dari teman sebaya
dan mengalami perubahan-perubahan tingkah laku sebagai salah satu usaha
penyesuaian diri. Adapun kelompok-kelompok yang terbentuk pada masa Dewasa adalah :
f.
Kelompok “Chums” (sahabat
karib) yaitu kelompok Dewasa dengan ikatan yang sangat kuat yang biasanya
terdiri dari 2-3 Dewasa , dengan jenis kelamin sama memiliki minat, kemampuan
dan keinginan yang sama.
g.
Kelompok “Cliques”
(komplotan sahabat), biasanya terdiri dari 4-5 Dewasa yang memiliki minat, kemampuan dan kemauan
yang relatif sama. Cliques biasanya terjadi dari penyatuan dua pasang sahabat
karib (chums) yang terjadi pada tahun-tahun pertama masa Dewasa awal dan pada umumnya berjenis kelamin sama.
h.
Kelompok “Crowds”
(kelompok banyak Dewasa ), proses terbentuknya adalah dari chums menjadi
cliques dan dari sini tercipta crowds. Dengan demikian terdapat jenis kelamin
berbeda serta terdapat keragaman, minat dan kemauan diantara para anggotanya.
Hal yang sama yang dimiliki adalah takut diabaikan oleh anggotanya.
i.
Kelompok yang
Duirganisir, merupakan kelompok yang sengaja dibentuk dan diorganisir oleh
orang dewasa yang biasanya melalui lembaga-lembaga tertentu. Misalnya sekolah
atau yayasan-yayasan keagamaan.
j.
Kelompok “Gangs”,
merupakan kelompok yang terbentuk dengan sendirinya yang pada umumnya merupakan
akibat pelarian dari 4 jenis kelompok tersebut di atas.
Persahabatan Dewasa Dalam Kelompok
Perasaan bersahabat merupakan
ciri khas dan sifat interaksi Dewasa dalam kelompoknya. Namun demikian mereka tidak
mengabaikan kelompok secara menyeluruh dalam hubungan persahabatan mereka
walaupun pada saat tertentu mereka kurang dapat memenuhi tuntutan kelompoknya
itu.
Bagi Dewasa yang bersekolah, mereka umumnya memilih teman
tidak mesti ditentukan oleh tingkat jenjang kelas mereka dan tidak msti
sekelas. Beberapa unsur lain yang menjadi standar pemilihan adalah pola tingkah
laku, minat atau kesenangan, ciri-ciri fisik dan kepribadian dan nilai-nilai
yang dianut. Apa yang mereka jadikan standar dilihatnya dari keserasian dan
kesamaannya. Seorang Dewasa akan menilai
teman sepergaulannya apakah terdapat keserasian atau kesamaan yang dimilikinya.
Manfaat penting dari adanya
persahabatan dalam masa Dewasa ini
adalah mereka dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan dan mendapatkan
penghargaan dan kepuasan dalam interaksi sosialnya.
Penerimaan
atau Penolakan Teman Sebaya Dewasa
c.
Faktor-faktor yang menyebabkan seorang Dewasa diterima Penampilan (performance) dan
perbuatan meliputi antara lain : tampang yang baik atau paling tidak rapih
serta aktif dalam urusan kelompok.
1.
Kemampuan pikir antara lain : mempunyai inisiatif, banyak
memikirkan kelompok dan mengemukakan buah pikirannya.
2.
Sikap yaitu : bersikap sopan, memperhatikan orang lain,
penyabar, suka menyumbangkan pengetahuannya pada orang lain terutama anggota
kelompok yang bersangkutan.
3.
Pribadi, meliputi : jujur dan dapat dipercaya,
bertanggujawab mampu menyesuaikan diri secara tepat dalam berbagai situasi dan
pergaulan sosial.
d.
Faktor-faktor yang menyebabkan seorang Dewasa ditolak :
1.
Penampilan dan perbuatan antara lain : sering menantang,
malu-malu dan sering menyendiri.
2.
kemampuan berpikir meliputi : bodoh sekali atau sering
disebut “tolol”.
3.
Sikap, sifat meliputi : suka melanggar norma dan
nilai-nilai kelompok, suka menguasai anak lain, suka curiga dan suka
melaksanakan kemauan sendiri.
4.
Faktor lain : rumah yang terlalu jauh dari tempat teman
sekelompok.
PEMAHAMAN
DIRI & POTENSI DIRI
---------------------------------------------------------------------------------------------------
1. Mengenali Diri
Siapa saya
?
Pertanyaan
seperti di atas sangat sederhana, tetapi memerlukan jawaban yang sangat
mendalam, karena banyak aspek dari diri
yang harus di ungkap, diantaranya : Kelebihan dan kekurang saya, baik yang
menyangkut fisik, psikis, minat dan bakat, cita-cita, kepribadian,
kebutuhan-kebutahan pokok, gaya hidup yang saya inginkan, dan lain sebagainya.
Manusia
sebagai makhluk yang unik, artinya antara yang satu dengan yang lain berbeda,
tentu mempunyai jawaban yang berbeda pula dalam menjabarkan pertanyaan di atas.
Dan tidak menutup kemungkinan dalam perjalanan hidup Anda jabaran itupun dapat
berubah-ubah. Hal ini di karenakan porses pengenalan dan pemahaman diri akan
terus berlangsung dengan waktu yang tidak terbatas dan sepanjang waktu itu pula
manusia akan terus berkembang.
Pada dasarnya setiap manusia memiliki
kekuatan dan potensi masing-masing. Tapi sampai saat ini masih banyak yang
belum menyadari potensi di dalam dirinya sendiri. Padahal potensi setiap orang
sangat menunjang kesuksesan hidupnya jika diasah dengan baik. Berikut tips
mengenali potensi diri :
f.
Kenali diri sendiri
Coba buat daftar pertanyaan,
seperti: apa yang membuat Anda bahagia; apa yang Anda inginkan dalam hidup ini;
apa kelebihan dan kekuatan Anda; dan apa saja kelemahan Anda. Kemudian jawablah
pertanyaan ini secara jujur dan objektif. Mintalah bantuan keluarga atau
sahabat untuk menilai kelemahan dan kekuatan Anda.
g.
Tentukan tujuan hidup
Tentukan tujuan hidup Anda baik itu
tujuan jangka waktu pendek maupun jangka panjang secara realistis. Realistis
maksudnya yang sesuai dengan kemampuan dan kompetensi Anda. Menentukan tujuan
yang jauh boleh aja asal diikuti oleh semangat untuk mencapainya.
h.
Kenali motivasi hidup
Setiap manusia memiliki motivasi
tersendiri untuk mencapai tujuan hidupnya. Coba kenali apa motivasi hidup Anda,
apa yang bisa melecut semangat Anda untuk menghasilkan karya terbaik, dan
sebagainya. Sehingga Anda memiliki kekuatan dan dukungan moril dari dalam diri.
i.
Hilangkan negative thinking
Buanglah pikiran-pikiran negatif
yang bisa menghambat langkah Anda mencapai tujuan. Setiap kali Anda menghadapi
hambatan, jangan menyalahkan orang lain. Lebih baik coba evaluasi kembali
langkah Anda mungkin ada sesuatu yang perlu diperbaiki. Kemudian melangkahlah
kembali jika Anda telah menemukan jalan yang mantap.
j.
Jangan mengadili diri
sendiri
Jika terjadi sesuatu yang tidak
diinginkan dalam mencapai tujuan Anda, jangan menyesali dan mengadili diri
sendiri berlarut-larut. Hal ini hanya akan membuang waktu dan energi. Bangkit
dan tataplah masa depan. Jadikan kegagalan sebagai pengalaman dan bahan pelajaran
untuk maju. Masa Dewasa adalah masa yang penuh gejolak di mana setiap Dewasa
puteri merasa tertantang untuk mencari
jati dirinya sesuai dengan karakter dan panggilan jiwa. Terlebih lagi, saat ini
Dewasa hidup di zaman yang bergerak
sangat cepat, dengan kemajuan teknologi informasi mengakibatkan derasnya
informasi tentang budaya baru yang menawarkan berbagai pilihan dan nilai-nilai
baru bagi mereka. Perkembangan arus informasi inilah yang juga memengaruhi
proses pencarian jati diri dan potensi yang dimiliki. Sementara pada saat yang
bersamaan, para Dewasa dihadapkan pada
norma dan nilai yang berlaku di lingkungan sekitarnya yang memberikan
keterbatasan ruang untuk berkespresi. Situasi seperti ini yang memungkinkan
terjadinya erosi identitas diri disebabkan oleh karena sang Dewasa puteri tidak memiliki kebebasan untuk
mengekspresikan diri seperti apa yang dia kehendaki, dan kemudian merasa harus
tampil sebagai "orang lain". Potensi
diri merupakan modal yang perlu kita ketahui. Kita gali dan
kita maksimalkan. Karena sesungguhnya perubahan hanya bisa terjadi jika kita
mengetahui potensi
kita. Lalu
mengarahkannya kepada tindakan yang tepat dan teruji. Jika itu terjadi, kita
akan memiliki kepercayaan
diri yang kuat untuk melakukan sesuatu denga mantap. Ketahuilah
sesungguhnya manusia
memiliki dua sisi sikap potensial yang menonjol. Sisi positif
dan sisi negatif. Kedua sisi ini masing-masing memberikan kontribusi besar
terhadap perkembangan diri kita. Baik buruknya diri kita merupakan refleksi
dari dorongan positif atau negatifnya sikap kita. Karena Sikap menentukan
segalanya. Potensi diri dapat
digali dengan tahap mengenali diri. Bagaimana kita akan dapat menggali potensi
dalam diri kita, tanpa kita mengetahui seperti apa diri kita sendiri.
SUKSES
MENGATASI KEGAGALAN
Orang
sukses lebih banyak Gagalnya ketimbang Orang gagal
Gimana
sih rasanya gagal ? Bagi yang pernah mengalaminya pasti rasanya ‘nggak enak’
banget. Setiap orang dapat berbeda dalam menyatakan kegagalannya. Belum tentu
kegagalannya itu menurut orang lain suatu kegagalan. Soalnya setiap orang
mempunyai standar yang berbeda-beda atas keinginan yang ingin dicapai. Jadi
kegagalan hanya bisa diukur oleh masing-masing individu. Sebenarnya, apa sih penyebab kegagalan itu?
Penyebab kegagalan yang paling utama yaitu takut
pada kegagalan itu sendiri.So, dalam melakukan sesuatu ia merasa takut
gagal. Misalnya kalau mau mendirikan usaha, selalu diselimuti rasa takut gagal
maka akan berpengaruh besar pada usahanya. Bisa jadi usahanya tak akan pernah
maju seperti yang diharapkan. Rasa takut hanya akan menghambat perjalanan kamu.
Kombinasi antara tujuan dan tindakan
akan menghasilkan beberapa tipe, coba kamu lihat kuadran dibawah ini :
Tindakan
Mogok |
Melamun |
Usaha + |
Ngawur |
Ada
Tidak
Penjelasannya :
(1) Ada
tujuan dan tindakan (usaha +). Kamu tahu mau ke mana dan melakukan tindakan
untuk menuju ke sana. Biasanya kamu menjadi orang yang terarah dan tahu apa
yang harus dilakukan
(2) Ada
tujuan tapi tidak ada tindakan (Ngelamun). Kamu tahu mau ke mana, tapi nggak
melakukan apa apun. Sebenarnya kamu sedang diam di tempat tuh, alias ngelamun
doing
(3)
Nggak ada tujuan tapi ada tindangak (Ngawur). Kamu melakukan sesuatu, tapi
ngagk tahu buat apa, maka kamu bisa jadi membabi buta aliat ngawur. Biasanya
jadi cape tuh alias stresss
(4)
Nggak ada tujuan dan nggak ada tindakan (Mogok). Wah, ini sih orang yang nggak
ada gunanya, mending kalau diamnya ayam betina, bisa bertelor ; kalau orang
mogok kaya gini memang nggak punya semangat hidup.
Untuk merapikan dan membuat
kombinasi ideal kedual hal di atas, baik tujuan maupun tindakan, maka kuncinya
di perencanaan. Jika kamu gagal dalam merencanakan berarti merencanakan untuk
gagal. Kamu harus berusaha untuk menetapkan tujuan dan melakukan tindakan,
supaya hidup kamu punya arah dan setiap tindakan yang kamu lakukan menuju arah
yang telah kamu tetapkan.
Penyesalan adalah respon rutin kamu
terhadap tujuan yang tidak tercapai, tindakan yang tidak optimal dan strategi
yang tidak jitu. Jadi, tujuan , tindakan dan strategi harus beriringan, dan
sekali lagi semuanya berawal dari perencanaan yang kurang matang, tidak disiapkan
dengan jadwal yang terukur dan antisipasi jiak ada perubahaan di tengah jalan.
Orang-orang besar dan terkenal dalam
meniti karirnya tidak bisa langsung berhasil. Banyak tahap yang harus dilewati,
malah kegagalan pun menghiasi tahapan yang mereka lalui. Tetapi halite tidak
menjadikan mereka pesimis, mereka malah terus mencoba dan memperbaiki diri. Ada
pepatah lama yang menyatakan “kegagalan adalah guru yang terbaik”, hal ini
karena banyak sekali orang yang mengalami kesuksesan setelah kegagalan menimpa
dirinya. Kegagalan dijadikan pendorong untuk mencapai keberhasilan yang
diinginkannya.
Ada 4
Tips biar kamu sukses mengatasi kegagalan yang disingkat JAIM. Penjelasannya
sebagai berikut :
(1)
Jangan Putus Asa
Banyak
orang yang berputus asa setelah mengalami kegagalan. Padahal dengan berputus
asa tidak dapat memecahkan masalah, malah membuang-buang waktu aja. Orang yang
berputus asa berkepanjangan nggak akan menemukan keberhasilan, soalnya
hari-harinya dipenuhi rasa penyesalan. Atasi kegagalan dengan semangat baru
untuk berusaha dengan lebih baik lagi. Bangkitlah dan jangan berputus asa!.
(2)
Ambil langkah baru
Orang
yang tidak belajar dari kegagalannya yaitu melakuan sesuatu dengan cara dan
langkah yang sama saat ia gagal. Padahal seharusnya ia mencari jalan lain untuk
mencapai tujuan, supaya kegagaln tidak terulang kembali.
(3)
Intropeksi Diri
Saat
mengalami kegagaln, coba deh intropeksi diri. Kelemahan apa yang terdapat pada
diri kamu sehingga bisa gagal. Ibarat kamu tersandung saat berjalan, bukan salah
batunya loh, tetapi kamu yang kurang waspada dan berhati-hati saat berjalan.
Temukan penyebab kegagalan itu, kemudian koreksi diri kamu supaya tidak jatuh
lagi. Kamu harus membuat perencanaan-perencanaan yang matang sebelum melangkah
lagi.
(4)
Modal percaya diri
Kalau
kamu ingin berhasil, jangan punya perasaan minder, malu dan kurang percaya
diri. Perasaan itu menyebabkan kamutidak yakin sejak awal, inilah yang bisa
menghambat keberhasilan. Setiap orang punya kelemahan, tapi jangan
dibesar-besarin dong.
Yang mesti kamu ingat, bahwa
orang-orang sukses itu lebih banyak gagalnya ketimbang orang-orang gagal … lho?
Soalnya orang gagal begitu mengalami
kegagalan berhenti ; beda dengan orang sukses, begitu kegagalan menimpa, bukan
akhir dari segalanya, melainkan awal untuk melakukan perubahaan ; dia akan
terus mencoba untuk menjemput sukses yang tertunda… !.
TUGAS PERKEMBANGAN
DEWASA
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Setiap Dewasa seharusnya mampu berkembang menguasai
tugas-tugas perkembangan sebagai berikut :
a)
menerima keadaan fisik
dengan segala kualitas (tidak merasa rendah atas kekurangan fisiologisnya).
b)
Mencapai kemandirian
emosional dari orangtua dan figur yang mempunyai otoritas lainnya.
c)
Mengembangkan
keterampilan berkomunikasi antar pribadi dan belajar bergaul dengan orang
lain/teman sebaya.
d)
Menemukan manusia model
atau tokoh yang akan dijadikan identitas dirinya.
e)
Menerima dirinya sendiri dan yakin atas kemampuannya
sendiri.
f)
Memperkuat kontrol diri
dengan landasan nilai-nilai moral, prinsip-prinsip dan falsafah hidup.
g)
Meninggalkan sifat
kekanak-kanakan.
Kecakapan hidup (life skill)
yang sejalan dengan tugas perkembangan tersebut adalah kecakapan personil,
sosial, akademik dan vokasional (= mampu mengembangkan kecakapan
mengidentifikasi variabel dan hubungan satu dengan lainnya sesuai bidang studi
tertentu yang ditekuninya).